TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) minta Kali Surabaya dijadikan sebagai Bank Ikan.
Permintaan tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Ecoton, Prigi Arisandi, Jumat (9/10/2015).
Menurut Prigi, dengan ditetapkannya Kali Surabaya yang ada di kawasan Wringinanom sebagai kawasan suaka ikan berdasarkan Keputusan Gubernur Jatim nomor 188/229/KPTS/013/2014, menunjukkan bahwa penetapan kawasan lindung atau zona inti pada kawasan sungai sangat penting.
Tujuannya, agar sungai tetap bersih dan nyaman bagi perkembangbiakan ikan.
"Dengan begitu, keberadaan sungai dapat menjadi bank ikan," tegasnya.
Menilai sangat pentingnya bank ikan ini, Prigi minta bank ikan dijadikan sebagai sebuah gerakan.
Caranya, setiap orang harus diajak untuk diet polusi dan menekan diri tidak melakukan kegiatan destruktif di Kali Surabaya, yang mengakibatkan ikan mati dan lingkungan rusak.
"Masyarakat juga harus diajak mengolah sampahnya sendiri, dam tidak membangun rumah di bantaran sungai," katanya.
Hal lainnya, masyarakat juga diminta tidak menangkap ikan pakai stroom atau potasium, dan minimal 100 meter kawasan sungai dibiarkan untuk rumah yang nyaman bagi perkembangbiakan ikan.
Dijelaskan Prigi, sungai sudah terlalu berat menerima beban pencemaran.
Upaya mengurangi pencemaran dapat dilakukan dengan mengurangi industri yang membuang limbah ke sungai, atau moratorium industri di sekitar sungai.
"Nah, keberadaan Bank Ikan ini arahnya ya untuk mengurangi beban tersebut," imbuhnya.
Kabag Sumberdaya Alam, Biro SDA Setdaprov Jatim Endang Dyah Sri Wahyuningsih mengatakan, suaka ikan merupakan kawasan perlindungan ekosistem sungai yang meliputi daerah bantaran, palung sungai, dan badan air sungai.
"Kawasan inilah mendukung kehidupan ikan sehingga mampu berkembang biak dengan baik. Makanya keberadaan Bank Ikan harus didukung," terangnya.
Selain itu, bank ikan juga dapat menjadi bank keanekaragaman hayati dan sebagai sarana edukasi, peran ekologi dan ekonomi.
"Tapi semua itu harus melibatkan peran serta masyarakat yang ada di daerah aliran sungai (DAS) Surabaya,” tegasnya.