Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Fernando Sihombing
TRIBUNNEWS.COM, RIAU - Suasana di sekitar Balai Bupati Kampar, Jalan Prof. M. Yamin, Bangkinang Kota, sempat ricuh, Jumat (9/10/2015).
Sempat terjadi bentrok yang melibatkan aparat keamanan dengan kelompok pengunjuk rasa.
Delapan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Kampar itu dihadang saat ingin menembus pengamanan di sekitar Balai Bupati.
Saat itu, Presiden Joko Widodo sedang beristirahat di Balai Bupati setelah mengunjungi Puskesmas Kuok di Desa Lereng Kecamatan Kuok.
Pengunjuk rasa langsung diadang oleh aparat keamanan dari Kepolisian Resor Kampar.
Awalnya, pengunjuk rasa tetap ngotot berjalan menuju Balai Bupati.
Namun sama sekali tidak diperbolehkan oleh petugas.
Akibatnya, bentrokan fisik pun tidak terhindarkan tepat di seberang Stadion Tuanku Tambusai, Bangkinang.
Personil kepolisian memukul mundur untuk membubarkan pengunjuk rasa.
Satu orang di antara mereka jatuh pingsan.
Fadli, pengunjuk rasa yang pingsan itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang.
Koordinator Aksi Anton menyebutkan, enam rekannya yang lain diamankan di Mapolres Kampar.
Menurut Fadli, aksi itu digelar untuk menyampaikan tuntutan mereka kepada Presiden Joko Widodo agar Bupati Kampar Jefry Noer ditangkap.
"Ini bentuk dari kekecewaan kami, karena sang megakoruptor di Kampar belum ditangkap. Makanya kami nekad menyampaikan langsung kepada presiden," tegasnya.
Sebelumnya, mereka melakukan penghadangan terhadap Presiden dan rombongan di Desa Ganting Kecamatan Salo namun gagal.
Mereka terlambat mencegat mobil sedan hitam berplat Indonesia I itu dari depan.
Bagaimana berlangsungnya agenda kegiatan Presiden Jokowi di Riau? Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di www.tribunpekanbaru.com. Ikuti Video Berita di www.tribunpekanbaru.com/video. FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru
Penulis: nando