News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gubernur Ganjar Pranowo Bilang Hari Santri itu Luar Biasa

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Laporan Wartawan Surya, Raka F Pujangga

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyambut baik penyelenggaraan Kirab Resolusi Jihad, sebagai rangkaian menyambut peringatan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober mendatang.

“Itu memperingati resolusi jihad, itu bentuk dukungan santri, dukungan ulama terhadap NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” kata Gubernur saat ditemui kantornya, Semarang, Senin (19/10/2015).

Ia mengatakan peringatan HSN mengingatkan kembali peran santri dan ulama serta ponpes menjaga keutuhan NKRI. Karena resolusi jihad yang dikeluarkan Hadlrotus Syaikh Hasyim Asyari terbukti memiliki peran lahirnya republik.

“Menurut saya hari santri itu orang diingatkan, ada peran ponpes dalam membidangi lahirnya republik dan mengangkat sebuah nasionanalisme dari ponpes. Menurut saya ini luar biasa,” ungkap dia.

Ia menambahkan, langkah Presiden Joko Widodo menetapkan Hari Santri Nasional perlu diapresiasi. Terlebih, pemberian hari khusus tersebut tidak ada protes apakah hari itu akan menjadi hari libur nasional ataupun tidak.

“Dan yang lebih menarik lagi, enggak ada yang protes apakah libur atau tidak. Ini keren menurut saya,” ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Mengenai adanya kekhawatiran sejumlah pihak akan menimbulkan kecemburuan, menurut Ganjar hal itu tidak masalah. Dengan catatan kelompok tertentu itu, memiliki peranan yang besar terhadap NKRI.

“Resolusi jihad itu dalam rangka mendukung NKRI. Kalau kemudian yang lain ada semacam itu, ya enggak apa-apa, wong itu ada kontribusi pada republik kok. Nasionalisme dari Ponpes kemudian diperingati, kan baik,” tegas dia.

Mengenai rangkaian kirab resolusi jihad memperingati HSN di Jawa Tengah yang mulai digelar Senin (19/10/2015), ia mengaku menyambut baik. Bahkan, ia berencana hadir dalam pelepasan di Ponpes Al Itqon, Bugen, Kota Semarang besok.

“Besok saya disuruh melepas, insyaallah saya besok datang,” ujarnya.

Wakil Sekretaris PWNU Jateng, M Puji Wibowo, mengatakan ribuan santri akan melepas dan menyambut kirab di setiap daerah yang dilalui kirab. Mulai dari Rembang, Kudus, Demak, Semarang, Kendal, Pekalongan, Batang, Pekalongan, hingga Kabupaten Tegal.

Untuk rangkaian di Jateng, diawali Senin (19/10/2015) dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al Anwar Sarang atau di kediaman KH Maemun Zubair, pukul 08.00 WIB. Lalu dilanjutkan menuju Rembang di Ponpes Roulhotut Tholibin atau di kediaman KH Mustofa Bisri (Gus Mus).

“Di Rembang itu akan diputarkan film dokumenter tentang film Resolusi Jihad,” kata Puji.

Usai dari Rembang, dilanjutkan menuju Kabupaten Pati. Rencananya, rombongan yang terdiri dari Rois Syuriah dan Tanfidziyah PBNU beserta lembaga dan badan otonom PBNU tersebut akan berziarah ke makam Syaikh Ahmad Mutamakin, Kajen, Pati, namun ditunda.

“Resolusi jihad itu dalam rangka mendukung NKRI. Kalau kemudian yang lain ada semacam itu, ya enggak apa-apa, wong itu ada kontribusi pada republik kok. Nasionalisme dari Ponpes kemudian diperingati, kan baik,” katanya.

Adapun mengenai rangkaian kirab resolusi jihad memperingati HSN di wilayah Jawa Tengah yang mulai digelar Senin (19/10), ia mengaku menyambut baik. Bahkan, ia berencana hadir dalam pelepasan di Ponpes Al Itqon, Bugen, Kota Semarang, Selasa (20/10/2015).

“Besok saya disuruh melepas, insyaallah saya besok datang,” ujarnya.

Wakil Sekretaris PWNU Jateng, M Puji Wibowo mengatakan, ribuan santri akan melepas dan menyabut kirab di setiap daerah yang dilalui kirab. Mulai dari Rembang, Kudus, Demak, Semarang, Kendal, Pekalongan, Batang, Pekalongan, hingga Kabupaten Tegal.

Untuk rangkaian di Jateng, diawali pada Senin (19/10/2015), dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al Anwar Sarang atau di kediaman KH Maemun Zubair, pukul 08.00 wib. Dilanjutkan menuju Rembang di Ponpes Roulhotut Tholibin atau di kediaman KH Mustofa Bisri (Gus Mus).

“Di Rembang itu akan diputarkan film dokumenter tentang film Resolusi Jihad,” katanya.

Usai dari Rembang, dilanjutkan menuju Kabupaten Pati. Rencananya, rombongan yang terdiri dari Rois Syuriah dan Tanfidziyah PBNU beserta Lembaga dan Badan Otonom PBNU tersebut akan ziarah ke makam Syaikh Ahmad Mutamakin, Kajen, Pati, namun ditunda.

Selanjutnya, kirab dilanjutkan menuju Kudus, makam Sunan Kalijaga di Kadilangu Demak. Dilanjutkan acara istighosah dan dialog di Masjid Agung Demak, antara PBNU bersama seluruh Pengurus Cabang di jalur Pantura.

Sekitar pukul 22.00 wib, rombongan langsung menuju Kota Semarang di Ponpes Al Itqon, Bugen, Semarang, yang diasuh KH Ubaidillah Shodaqoh. Rombongan akan bermalam di Ponpes tersebut.

“Pagi harinya ada apel dari semua otonom NU, Banser, CBP (Corps Brigade Pembangunan) IPNU, Santri dan pelajar, di Ponpes tersebut. Insyaallah akan dilepas oleh Gubernur Jateng Bapak Ganjar Pranowo yang berencana hadir,” sambung dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini