TRIBUNNEWS.COM, SAROLANGUN - Presiden Jokowi terlihat saksama mendengarkan curhat sejumlah warga SAD di Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, saat berkunjung ke sana, Jumat (30/10/2015). Sesekali terlihat dialog Presiden dengan sejumlah warga SAD.
Sejumlah keluhan terlontar seperti soal pangan, papan dan kebutuhan penunjang lainnya. Presiden merespon, namun dengan syarat warga SAD tidak berpindah-pindah lagi, alias menetap. Syarat dipenuhi, tapi warga meminta permukiman dekat dengan lahan tempat mencari mata pencarian.
"Orang Rimba mengharapkan sarana kebersihan dan sumber air bersih," ujar Kristiawan, Fasilitator Warsi, organisasi pendamping Orang Rimba di sana, mengutip keluhan seorang SAD, tadi malam lewat ponselnya.
Dia menambahkan, warga SAD mengeluhkan kondisi air tak layak minum karena tercemar perkebunan. Selain mendengar curhat warga SAD, Presiden sengaja ingin melihat langsung kondisi warga SAD yang dikabarkan terdampak kabut asap. Sehingga harus mengungsi ke sejumlah daerah.
"Karena pemberitaan kemarin, Orang Rimba sempat pindah ke Riau," jelasnya.
Presiden seperti dijelaskan Sukardi Rinakit, Tim Komunikasi Presiden dalam rilisnya ke Tribun, tadi malam, memenuhi keluhan itu. Presiden bahkan menugaskan sejumlah menteri dan pejabat terkait merealisasikan secepatnya. Presiden berjanji pemerintah akan memberikan perhatian ke kawasan lingkungan tempat berdiam warga SAD.
"Ini yang perlu dikelola lagi, sehingga mereka mempunyai rumah tetap, tidak nomaden. Lalu sumber pendapatan mereka dipikirkan," kata Presiden Jokowi dalam rilis itu.
Kristiawan menambahkan, selain ke warga SAD di Dusun Marko Rahayu, Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, kemarin Presiden berkunjung juga ke perumahan sosial di Dusun Margo Rahayu.
Proyek dibangun Kemensos pada 2013. Permukiman khusus warga SAD. Di sini, Presiden memberikan bantuan sembako dan membagikan kartu BPJS ke warga SAD. Sedikitnya 257 warga SAD mendapatkan bantuan itu. Setelah sempat empat kali tertunda, Presiden Joko Widodo akhirnya memenuhi janji berkunjung ke Jambi.
Menumpang pesawat Kepresidenan, Jokowi dan istri beserta rombongan mendarat di Bandara Sultan Thaha pukul 11.20 WIB setelah kurang lebih 45 menit perjalanan dari Palembang, kemarin.
Mengenakan kemeja lengan panjang putih dan celana hitam, Presiden melempar senyum ke awak media, setelah berbincang dengan sejumlah pejabat teras Provinsi Jambi yang menyambut.
Presiden terlihat bergegas memasuki mobil kepresidenan dan bertolak ke Masjid Raya Al Falah menunaikan Salat Jumat. Seusai Salat Jumat, Presiden menyempatkan diri ke SDN 181 Kota Jambi.
Di sini, Presiden meninjau ruang kelas ramah asap. Sehingga tetap dapat belajar dengan nyaman, meski kondisi di luar ISPU masuk kategori tidak sehat. Setelah beristirahat makan siang, selanjutnya menumpang helikopter, dengan kawalan dua helikopter militer milik TNI-AU, Presiden Jokowi bertolak ke Sarolangun.
Presiden menjumpai warga SAD di Bukit Suban, Taman Nasional Bukit Dua Belas, Kabupaten Sarolangun. Sejumlah agenda terjadwal di Kota Jambi dibatalkan seperti ke Puskesmas Putri Ayu, rumah evakuasi di Asrama Haji dan sekat kanal di Desa Manis Mato, Kabupaten Muaro Jambi.
Pukul 15.35, Presiden tiba di Desa Bukit Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun. Ibu Negara Irina Jokowi dan sejumlah menteri Kabinet Kerja, seperti Menko Pembangunan Manusia Puan Maharani, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta Penjabat Gubernur Jambi Irman.
Listrik Pemkab
Didampingi Mensos Khofifah dan Bupati Sarolangun H Cek Endra, Presiden mengatakan, terkait permintaan listrik SAD akan difasilitasi secepatnya dengan berkoordinasi pada Kemensos dan Pemkab Sarolangun. Ia pun menyinggung lahan dan pemukiman yang akan menjadi perhatian presiden ditambah lagi pendidikan warga SAD. Sehingga warga SAD ke depannya bisa sama seperti masyarakat umum lainnya.
Warga antusias menunggu kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu. Paspampres tak mampu membendung ribuan warga yang menyalami Jokowi. Sehingga Jokowi sempat kewalahan menyalami warga.
Di Bukit Suban Jokowi hanya sejkitar 1,5 jam. Setelah meninjau SAD, sekitar pukul pukul 17.00 WIB Presiden dan rombongan kembali bertolak ke Kota Jambi menggunakan helikopter.
Usai presiden bertolak ke Jambi, Mensos Khofifah didampingi Bupati memberikan bantuan sembako dan tikar kepada warga SAD. (mar/adi)