Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Novi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kantor SAR Pontianak mengerahkan Searider guna mencari Ramli (50) nelayan yang hilang seusai tersambar petir di perairan Pulau Lemukutan Kabupaten Bengkayang.
Jika sebelumnya berkekuatan kapal RB 214 dengan dua rubber boat, kini SAR mengerahkan satu unit Searider dan satu unit Rubber boat.
"Kapal RB 214 ditarik ke Pontianak untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, mengingat kondisi cuaca tidak bersahabat melanda disebagian besar wilayah Kalbar,"kata Humas Kantor SAR Pontianak, Untung Sabtu (7/11/2015).
Meski demikian, kata Untung pencarian tetap diusahakan semaksimal mungkin dengan melibatkan anggota Pos SAR Sintete dan sejumlah personel SAR dari Kantor SAR Pontianak.
Searider atau biasa disebut Rigid Inflatable Boat memiliki kemampuan manuver yang baik dalam proses pencarian dilaut dangkal.
Pencarian juga dibantu oleh Polsek Sungai Raya, Pol Air dan masyarakat pulau, pencarian juga dipersulit oleh cuaca buruk.
"Yang handle sekarang Pos SAR Sintete dan anggota kita dari Kantor SAR Pontianak,"katanya.
Sebelumnya nasib nahas dialami oleh dua nelayan yang tengah mencari ikan di laut sekitar Pulau Lemukutan Kabupaten Bengkayang, Kamis (5/11/2015).
Kapal klotok kecil yang dinakhodai oleh Ramli dan diawaki oleh menantunya bernama Beny, disambar petir.
Beny terpental namun tidak terjatuh kelaut lepas, malang bagi Ramli ia terlempar kelaut.
Anggota SAR yang menggunakan kapal RB 214 langsung menuju lokasi kejadian.
"Saat kejadian itu pas anggota kita sedang melakukan latihan disekitar Pulau Lemukutan menggunakan RB 214, jam 7.46 WIB kita mendapat laporan dari Agung, nelayan disana,"kata Untung.