Laporan Wartawan Pos Kupang, Dion Kota
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Forum Penyelamat Mahasiswa PGRI NTT menggalang sumbangan dana tak jauh dari lampu lalu lintas Kirab Remaja, Selasa (10/11/2015), guna menemui Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir, di Jakarta.
Usaha mereka menggalang dana untuk mengetahui solusi menyusul terkatung-katungnya penyelesaian konflik internal di dalam tubuh Universitas PGRI NTT yang berujung pada pembekuan Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT).
Mahasiswa membentangkan spanduk dan karton bertuliskan ajakan untuk menyelamatkan mahasiswa PGRI NTT. Ia berharap kesadaran masyarakat NTT tergugah untuk turut menyelematkan aktivitas Universitas PGRI NTT.
"Sudah dua tahun enam bulan masalah internal di tubuh Universitas PGRI tak terselesaikan. Kami sebagai mahasiswa PGRI hidup dalam kegelisahan terkait nasib dan masa depan kami," ujar Charles Jarama.
Koordinator Forum Penyelamat Mahasiswa PGRI NTT itu menambahkan, hasil sumbangan yang terkumpul akan digunakan untuk akomodasi mereka selama menemui Menteri Nasir di Jakarta. Mereka akan menuntut Kemenristek Dikti agar mencabut pembekuan PDPT Universitas PGRI NTT.
Perwakilan mahasiswa dalam forum ini akan terus menggalang dana, rencananya besok berlangsung di lampau lalu lintas El Tari dan beberapa pusat keramaian di Kota Kupang.
"Mahasiswa sudah mengumpulkan sumbangan namun dirasa masih kurang. Karena itu kami meminta sumbangan sukarela kepada masyarakat kota Kupang yang peduli dan mau membantu kami," imbuh Charles.
"Target kami sendiri dalam bulan ini sudah harus bertemu dengan menteri agar masalahnya cepat selesai dan kami pun mahasiswa dapat berkulia dengan nyaman tanpa ada rasa gelisah," imbuh dia.
Pantauan Pos Kupang, sejumlah mahasiswa membawa kotak sumbangan keliling ke pengendara bermotor dan penumpang kendaraan umum, meminta sumbangan sukerala.