News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kapolsek Paiton Probolinggo Tabrak 3 Warga, dari RS Hingga Dikubur Tak Pernah Menjenguk

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Irwan kini hanya bisa berada di tempat tidur, karena kakinya patah akibat ditabrak oleh mobil patroli Polsek Paiton

Total sekitar 20 kali Samad harus menebus obat, yang dibelinya dengan uang pribadi.

Nilainya bervariasi, mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 1,5 juta.

"Ini kwitansi-kwitansinya masih ada," kata Samad, sambil menunjukkan bendelan kwitansi dari rumah sakit.

Samad yang hanya seorang rombeng besi tua, harus pontang-panting mencari uang untuk pengobatan anaknya itu.

Dengan harapan, anaknya bisa terselamatkan dan kembali pada keluarga.

Namun, nasib berkata lain. Abdus Somad dinyatakan meninggal pada Minggu (15/11) sore.

Bahkan saat meninggal, Somad masih harus dipusingkan karena jenasah tidak bisa dibawa pulang, akibat belum membayar biaya pengobatan.

Abdus Somad dinyatakan meninggal sekitar pukul 16.00, Minggu (15/11). Namun keluarga tidak bisa langsung membawa pulang jenasah, karena biaya pengobatan belum dibayarkan.

Samad menunjukkan foto kopi, dua kwitansi yang harus dibayarkan sebelum membawa pulang jenasah.

Satu kwitansi senilai Rp 60 juta tertanggal 31 Oktober, dan satu kwitansi lainnya Rp 50 juta, tertanggal 4 November.

Biaya ini, karena rumah sakit tersebut tidak menanggung pasien BPJS.

Sedangkan pihak Polsek pun lepas tangan. Tidak ada tanda-tanda untuk menyelesaikan masalah ini.

Akibat sikap Polsek yang seenaknya sendiri itu, warga Sidodadi ngeluruk ke Polsek, di hari meninggalnya Abdul Somad.

"Sebanyak delapan truk massa ke Polsek. Kami minta pertanggungjawaban," kata Artamu, paman Samad.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini