Setelah dipastikan kondisi dalam keadaan aman, para aparat dan personil polres Mura dan jajaran segera mecabut satu persatu tanaman ganja hingga, tak satupun luput batang ganja yang tak dicabut.
Setelah semua dikumpulkan menjadi beberapa tumpukan, puluhan ribu batang ganja di bakar bersamaan dengan dua gubuk yang ada di sana.
Shingga bisa dipastikan semua batang ganja hangus terbakar, dan sebagian paket ganja kering dan beberapa puluhan batang ganja di amankan sebagai barang bukti, dibawak di polres mura.
Kapolres Mura AKBP Herwansyah Saidi Melalui Wakapolres Mura Kompol Yoga Baskara usai melakukan penggerebekan lokasi mengatakan penggerebekan ini merupakan pengembangan dilapangan beberapa bulan yang lalu, namun baru beberapa hari ini diketahui titik lokasinya.
"Pengintaiannya kita sudah sejak enam bulan yang lalu, namun kita tidak tahu titik lokasi pastinya karena memang sangat susah untuk melacak lokasinya ditambah lagi kondisinya ini berbukit-bukit, tapi alhamdulillah hari ini lokasinya kita temukan," jelasnya saat berada di lokasi ladang ganja.
Lanjut dia berdasarkan temuan dilapangan ada lima hektar ladang ganja, dengan tiga hektar tanaman tinggi dan siap panen serta dua hektar dengan kondisi masih pembibitan dan baru tanam.
"Berdasarkan hasil dilapangan ini, tanaman ladang ganja ini sudah beberapakali di panen, karena terlihat dari beberapa tanaman yang terlihat ada yang tinggi dan ada masih tanam, di mungkinkan tanaman ini sudah pernah di panen," ujarnya
Masih kata dia, untuk tersangka di lapangan ada tiga orang, namun ketika ingin di amankan mereka sudah kabur duluan, karena melihat para aparat.
"Tadi sempat ada tiga orang yang berjaga diladang ini, tapi ketika mereka melihat aparat kita mereka langsung kabur, meskipun kita sempat melakukan pengejaran namun tidak berhasil, karena tempat ini berbukit-bukit," kata dia.
Ketika disinggung apakah memungkinkan ada kaitannya dengan jaringan pengedar ganja di Aceh, Yoga menegaskan mungkin saja ada, karena menurutnya, selama ini tanaman ganja di aceh selalu di lakukan penggerebakan, bisa jadi mereka pindah kesini.
"Kita selama ini sudah tahu kalau bibit ganja itu hanya ada di Aceh, tapi semenjak beberapa tahun terakhir disana selalu dilakukan penggerebekan, dan dimungkinkan mereka pindah kesini, karena menganggap tempat ini aman," pungkasnya.