Dia mengalami luka bakar yang parah.
Menurut Rokhim, sekujur tubuhnya hangus terbakar.
Ayah Agus, pemilik pabrik kripik singkong, Suparno tidak kuasa menahan tangis dan beberapa kali mencoba masuk ke ruangan mencoba menyelematkan Agus dan Supri.
"Ayah Agus itu bilang 'Agus di dalam mas tolong Agus mas!', namun kondisi api yang semakin besar membuat kami tidak bisa masuk ke dalam ruangan," kata Rokhim
Kebakaran diduga dipicu ledakan tabung gas saat salah seorang karyawan mengisi minyak tanah.
"Di sela sela waktu memang para pekerja mengisi minyak agar saat menggoreng api tidak padam," ujar Rusdi, kerabat Andika, karyawan pabrik.
Tekanan angin yang besar ditambah minyak membuat tabung tidak kuat menampung tekanan.
Ledakan pun terjadi. Gepeng sempat terlempar dan Supri terkena ledakan gas.
"Saya di depan wajan sedang menggoreng. Supri tepat berada di sebelah tabung, Supri pingsan terkena ledakan," ungkap Andika.
Di sana Agus terbakar pada celananya sehingga harus melepas celana. Namun usai melepas celana, Agus kembali masuk ke dalam api untuk membawa keluar Supri.
"Mas (sebutan akrab Agus) terbakar celananya terus dilepas. Saya juga coba mengangkat Supri, ledakan kedua terjadi, api membesar. Saya keluar rumah dan tidak ingat apa apa," ujar Andika.
Di rumah yang terbakar Agus mencoba mengeluarkan Supri. Asap pekat membuat pernapasan Agus terganggu dan akhirnya ikut menjadi korban meninggal setelah Supri.
30 Menit setelah kebakaran tim gabungan mengangkat jenazah keduanya dari dalam rumah yang terbakar. Tim relawan Info Bencana Balikpapan mengambil kantung jenazah. Agus dan Supri sempat dilarikan ke RSKD.
Jenazah Agus akan dimakamkan Selasa (1/12/2015) ini menunggu keluarga yang datang dari luar Balikpapan.