Untuk rumah kosong, diupayakan bakal diganti orang lain.
“Sebetulnya sudah ada sertifikat, tapi belum dibagi. Kendala warga tidak betah karena jalan,” terang Kadri.
Pedahal, program awal mereka sudah dibekali menggarap lahan kopi, tanaman sayur mayur, seperti kentang dan tomat.
Jika dikeluhkan faktor jalan, kata Kadri, sebetulnya tahun ini sedang dikerjakan perbaikan yang didanai APBA sekitar Rp 4,2 miliar sepanjang 13 km.
“Kita target di sana bisa ada 500 rumah di SP III. Tetap diupayakan jadi satu kemukiman, “ kata Kadri.
Adapun pembangunan rumah transmograsi ini per unit didanai Rp 36 juta. Konstruksi rumah papan, memiliki WC, dapur, dan dua kamar tidur.
“Tujuan kita tempati warga agar memiliki rumah untuk peningkatan ekonominya,” pungkas Kadri.