TRIBUNNEWS.COM, SULAWESI BARAT - Brigadir Polisi Dua (Bripda) Ricky Ricardo, polisi yang bertugas pada Satuan Reserse dan Kriminal Polres Mamuju, Sulawesi Barat, meninggal dunia, Rabu (2/12/2015).
Dia meninggal dunia usai menembak kepalanya, Rabu pagi, karena masalah asmara dengan pacarnya, polisi pada Polsek Kaluku, Kabupaten Mamuju, Bripda Fitri.
"Ia hanya khilaf dan lagi emosional saat cekcok dengan pacarnya," ujar Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pudji Hartanto.
Sebelum menembak kepalanya, Ricky sempat bepergian bareng Fitri dengan mengendarai mobil Honda Brio berplat nomor DC 37 RR.
Di dalam mobil, mereka cekcok karena Fitri tiba-tiba menyatakan minta memutuskan hubungan asmaranya.
Kabarnya, Ricky mau melamar Fitri untuk dinikahi, namun orangtua Fitri menolak kerena perbedaan keyakinan.
Mantan ajudan Kapolres Mamuju itu pun tak terima penolakan itu.
Di Jalan KS Tubun, Mamuju, Rabu, sekitar pukul 10.45, Ricky langsung menembak kepalanya pada belakang telinga kanan menggunakan pistol jenis revolver di hadapan Fitri.
Setelah itu, Ricky pun dilarikan ke Unit Gawat Darurat RS Mitra Manakarra, Mamuju.
Menurut dokter yang sempat menangani, terdapat sisa proyektil peluru pada bagian kepala Ricky.
Tembakan itu membuat kepala Ricky luka serius dan darah mengalir tiada henti.
Dokter pun menyarankan agar dirujuk ke rumah sakit di Makassar, Sulawesi Selatan.
Namun, di Kabupaten Polewali Mandar, saat perjalanan menuju Makassar, Ricky menghembuskan nafas terakhir.
Mobil ambulans pun langsung balik arah ke Mamuju membawa jenazah Ricky.
“Keluarga almarhum sedang berkumpul di Mapolres sementara menunggu untuk dilakukan pemakaman,"ujar Kapolres Mamuju, AKBP Eko Wagiyanto saat dihubungi, Rabu sore.
Sebelum pemakaman, polisi menawarkan otopsi.
Namun menurut Eko, pihak keluarga menolak karena menganggap peristiwa tersebut adalah musibah.
Ricky rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya di Kalumpang, Mamuju. (Alfian)