Laki-laki protolan sebuah perguruan tinggi swasta di Malang ini memasarkan cewek-ceweknya cukup menarik perhatian meskipun tanpa foto di akun Facebooknya, Bagus Artha Pamungkas.
Ia menulis 'Open booking Kota Malang include room kaka ya, jdnya tidak perlu bingung lagi eksekusi dmn'.
Kemudian ia menuliskan daftar nama cewek beserta deskripsi tinggi badan dan berat badan, juga lingkar payudara beserta tarif mereka per dua jam.
Meskipun tergolong mahal, bisnis BA laris manis. Ini terbukti dari pengakuan BA bahwa setiap hari ada transaksi.
Setiap hari, ada dua hingga tiga kali transaksi.
Pemesan cukup bertransaksi dengan BA, dengan menunjukkan siapa yang ingin dipakai jasanya.
Setelah sepakat, pemesan diminta datang ke apartemen BA di Jalan Sukarno Hatta.
Cewek yang dibooking sudah menunggu di tempat tersebut.
Praktik prostitusi dilakukan di apartemen yang dekat dengan kawasan kampus tersebut.
BA sendiri tinggal di tempat itu. Ia memiliki dua unit apartemen.
Karena praktik prostitusi dilakukan di apartemen milik BA, bisnis esek-esek ini tidak segera tercium polisi.
Barulah setelah setahun berjalan, polisi mengendus praktik prostitusi tersebut.
BA mengaku menyewa kamar apartemen per tiga bulan. Setiap unitnya seharga Rp 4,3 juta per tiga bulan.
Karena memiliki dua unit, ia harus mengeluarkan uang sewa sebesar Rp 8,6 juta per tiga bulan.