Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Polresta Pekanbaru menggelar rekonstruksi penabrakan terhadap anggota Kostrad Kopda Dadi Santoso di area Purna MTQ, Pekanbaru ,Senin (14/12/2015).
Andi satu dari tiga tersangka yang terlibat dalam penabrakan anggota Batalyon Kesehatan (Yonkes) Divisi I Kostrad dihadirkan untuk menjelaskan fakta kejadian pada tanggal 26 Oktober 2015 lalu itu.
Namun dalam proses reka adegan, tersangka Andi justru tampak seperti orang kebingungan.
Entah karena sengaja atau memang lupa, Andi malah membuat bingung penyidik polisi karena tidak memastikan posisi mobil saat insiden penabrakan dilakukannya.
"Coba kau ingat-ingat lagi. Dimana posisi mobil. Berbicara fakta jangan rekayasa. Jadi kau ingat-ingat lagi," ujar seorang penyidik dari Polresta Pekanbaru.
Mendengar pernyataan tersebut, tersangka Andi hanya manggut-manggut.
Sampai berita ini ditulis, gelar rekonstruksi dihentikan sementara.
Pasalnya tersangka Andi belum memberikan keterangan sesuai dengan fakta kejadian penabrakan tersebut.
Kopda Dadi yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan di Pekanbaru saat bencaa kabut asap ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di area Purna MTQ.
Dari penyelidikan polisi, diketahui korban ditabrak. Korban bahkan sempat terseret lima meter dari dari posisi ia ditabrak pelaku.
Pada prosesnya, polisi berhasil meringkus Andi pengemudi mobil maut tersebut.
Peristiwa penabrakan tersebut bermula saat korban mendapati beberapa lelaki yang menggunakan lima sepeda motor dan satu mobil jenis Panther yang tengah membuat keributan di posko kesehatan area Purna MTQ, Senin (25/10/2015) dini hari.
Korban kemudian mendekati kelompok pemuda tersebut untuk menegur. Namun saat akan mendekat, tersangka Andi yang mengedarai mobil Panther langsung menabrakkannya ke tubuh korban.