TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Sejumlah warga yang mengatasnamakan Forum Masyarakat NTT Pendukung Setya Novanto, menggelar aksi unjuk rasa di Kota Kupang, Senin (14/12/2015).
Mereka membagi-bagikan bunga kepada para pengguna jalan di ibu kota NTT itu.
Mereka memulai aksi ini dari Taman Nostalgia menyusuri jalan El Tari II dan membagi-bagikan bunga di depan kantor Gubernur NTT. Aksi ini berakhir di kantor DPRD NTT.
Di sana, massa pendukung Setya Novanto yang sempat berorasi diterima Kasubag Humas DPRD NTT, Semuel Pakereng.
Di depan massa, Semuel Pakereng mengatakan, semua anggota DPRD sedang melakukan kunjungan kerja ke semua kabupaten.
“Nanti setelah anggota DPRD pulang dari kunjungan kerja, baru akan kita sampaikan aspirasi dari forum masyarakat NTT pendukung Setya Novanto,” kata Pakereng.
Koordinator aksi, Hapris Kolimon mengatakan, koalisi ini menolak segala bentuk aliansi yang mengatasnamakan rakyat NTT yang mememinta Setya Novanto untuk mundur dari jabatannya sebagai ketua DPR RI.
Koalisi ini, kata Kolimon, juga meminta Setya Novanto menempuh upaya hukum untuk menuntut sejumlah orang yang telah merusak kredibilitas dan nama baik sang politisi.
Koordinator aksi lainnya, Adrianus Ndu Ufi mengatakan, koalisi mendukung keputusan Presiden Jokowi untuk tidak memperpanjang kontrak karya PT Freeport Indonesia, apabila tidak terlebih dahulu memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah.
Sementara itu, aksi yang diunggah di sejumlah akun Facebook milik warga NTT ini menuai sejumlah kecaman netizen.
Salah satunya adalah grup Veki Lerik yang beranggotakan 78.369 anggota. Posting tentang aksi itu mendapat kecaman dari sebagian besar anggota grup ini.
“Sekadar mengingatkan saja, terutama yang membela mati-matian itu SN dalam postingan ini : siapapun berhak melakukan demo karena diatur UU, tapi yang jadi persoalan di sini, demo itu mengatasnamakan masyarakat NTT, kenapa tidak pakai nama front pembela SN atau apalah yg menentang persoalan yang lagi menjerat dia. apakah anda yakin bahwa semua masyarakat NTT membela SN,”kata akun Nelci Tety Mbau.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD NTT Dolvianus Kolo mengatakan, hak berpendapat itu milik semua orang.
“Hanya bagi saya, siapapun dia yang bersuara mewakili masyarakat NTT, mesti satu tarikan nafas dengan rakyat NTT. Terlepas dari soal benar atau tidak Setya Novanto di majelis kehormatan DPR, tapi isu ini telah menampar wajah rakyat NTT yang diwakilinya,” uajr Dolvianus.
Menurut Dolvianus, sejarah mencatat, wakil-wakil rakyat asal NTT sangat ketat dalam menjaga etika sebagai identitas orang NTT.
“Jika apa yang dituduhkan kepada Setya Novanto terbukti di Majelis kehormatan DPR, maka betapa terlukanya rakyat NTT,” tambah Dolvianus.
Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere