TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Libur panjang Natal dan Tahun Baru2016 benar-benar menjadi masa panen bagi pemilik bus Pariwisata di Jatim.
Saat ini, dari 1.927 armada bus Pariwisata yang ada di seluruh wilayah Jatim, semuanya sudah habis dipesan oleh masyarakat alias full booking.
"Bus Pariwisata yang habis dipesan tersebut milik 180 pengusaha otobus (PO) yang ada di Jatim," ujar Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub & LLAJ) Pemprov Jatim Wahid Wahyudi, Minggu (20/12/2015).
Menurut Wahid, meski bus Pariwisata baru akan dipakai liburan menjelang libur Natal dan Tahun Baru, tapi masyarakat telah melakukan pemesanan sejak beberapa bulan sebelumnya.
Sehingga, kalau dalam beberapa minggu terakhir, ada masyarakat yang mendadak mencari bus Pariwisata untuk rekreasi atau menghabiskan waktu liburan ke tempat wisata, dipastikan akan sulit mendapatkan armadanya.
"Semuanya sudah full booking," tegas Wahid.
Tujuan favorit wisata, untuk dalam provinsi, Wahid menyebut Kota Batu dan Telaga Sarangan di Magetan.
Sedangkan tujuan favorit di luar Jatim, adalah Bali dan Yogyakarta.
Tak hanya bus Pariwisata yang sudah full booking, pihaknya, kata Wahid juga mendapat informasi bahwa, dua minggu yang lalu seluruh hotel yang ada di Batu juga sudah full booking semua.
"Itu karena banyaknya masyarakat yang ingin berwisata kesana (Batu)," imbuh Penjabat Bupati Lamongan ini.
Wahid menyebut, armada bus Pariwisata jadi pilihan utama, karena liburan Natal dan Tahun Baru kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kali ini waktunya jauh lebih panjang, Karena libur Natal yang jatuh pada hari Jumat, 25 Desember bergandengan dengan libur peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang jatuh sehari sebelumnya, yakni Kamis 24 Desember 2015. Ditambah libur Sabtu dan Minggu, maka waktu libura menjadi empat hari, 24 - 27 Desember.
Hal yang sama terjadi pada libur Tahun Baru 2016. Karena tanggal 1 Januari jatuh hari Jumat, maka pegawai dapat menikmati liburan selama tiga hari (1 - 3 Januari). Apalagi, pada saat yang bersamaan, sekolah sedang libur panjang.
"Panjangnya waktu liburan itulah, yang dimanfaatkan masyarakat berlibur ke tempat wisata," terang Wahid.
Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubugan dan LLAJ Jatim Sumarsono, menambahkan, menyikapi habisnya bus Pariwisata yang ada di pool, pihaknya telah menyiapkan 608 armada bus cadangan untuk layanan Pariwisata.
"Bus cadangan inilah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," jelasnya.
Namun, ratusan bus cadangan yang disiapkan tersebut, kata Sumarsono tidak serta merta bisa langsung mengangkut penumpang.
Pemiliknya terlebih dahulu harus mengajukan ijin Insidentil, dengan syarat busnya benar-benar dalam kondisi laik jalan dan sopirnya juga layak beroperasi.
"Solusi itu kita ambil, agar jangan sampai ada siswa atau sekolah yang mencari kendaraan liar untuk berwisata," tegas Sumarsono.
Mengacu pada sejumlah pengalaman sebelumnya, habisnya stok bus Pariwisata, membuat sejumlah sekolah memilih menyewa bus liar yang tidak laik jalan dan sopirnya juga tak layak beroperasi.
Padahal, bus Pariwisata biasanya dipakai untuk perjalanan jarak jauh.
Sumarsono mencontohkan kasus kecelakaan bus wisata di wilayah Tutur, Pandaan. Dalam kecelakaan tersebut, lima orang meninggal.
"Ternyata setelah dicek, sopirnya adalah pensiunan Damri, yang sudah lama tak mengemudikan bus. Ini kan bahaya," tandasnya, mengingatkan.