News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jangan Harap Dapatkan Cap Tikus Selama Natal di Kota Manado

Penulis: Ferdinand Ranti
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi minuman keras Cap Tikus.

Laporan Wartawan Tribun Manado, Ferdinand Ranti

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Saat perayaan Natal, minuman keras terbuat dari aren khas Manado, Cap Tikus, habis diborong warga sementara pembuatnya sementara menghentikan produksi.

Pantauan Tribun Manado, Minggu (27/12/2015), sejumlah kios yang biasanya menjual Cap Tikus di Manado, Tomohon dan Tondano, kehabis pasokan dari produsennya.

Syeni, pemilik kios di Kota Tondano, mengatakn pada hari pertama Natal dagangannya sudah habis.

"Saya ambil dari petani Cap Tikus minggu lalu ada sekitar 15 galon, tapi sudah habis. Sekarang saya jual per botol Rp 28 ribu. Kios lainnya sekarang menjual per botol Rp 30 ribu," kata ibu dua anak ini kepada Tribun Manado.

"Banyak yang mencari tapi sudah habis. Saya masih menghubungi petaninya, biasanya saya pasok dari Langowan dan ada juga dari Amurang," imbuh dia.

Selama Natal, Syeni mendapat untung sampai empat kali lipat menjual Cap Tikus, bahkan ia sudah kembali modal selama menjual minuman keras ini.

"Keuntungan menjual Cap Tikus banyak. Hasil jualan Cap Tikus saya sudah termasuk modal bisa mencapai Rp 20 juta. Semua jualan habis sebelum seminggu," imbuh dia.

Ia memastikan Cap Tikus jualannya tak ada campuran air atau bahan berbahaya lainnya. Biasanya, tak sedikit pedagang nakal mencampur aren dengan air dan bahan berbahaya lain seperti metanol. "Saya tidak. Kasihan kalau dicampur berbahaya untuk dikonsumsi," ucap Syeni.

Ditemui terpisah, Toni yang biasa memproduksi Cap Tikus memilih berhenti sementara karena menikmati Natal. Namun ada saja orang yang mendatangi dan memesan Cap Tikus kepadanya. 

"Sekarang‎ saja sudah ada yang memesan bahkan sudah memberi uang muka. Dalam sehari saya bisa mendapatkan bergalon-galon cap tikus. Itu diolah beberapa tahap dari aren jadi saguer kemudian dimasak. Nah uapnya yang diambil lewat penyulingan," jelas Toni.

Bapak empat anak ini selain menjual Cap Tikus, juga menjual saguer (tuak pohon aren). "Kalau hari raya saat ini banyak yang cari, ‎inilah mata pencaharian kami sebagai petani pohon aren," cerita dia.

Penikmat Cap Tikus, Joun (33), sudah mengelilingi kios di Tondano tapi tidak ada yang menjual Cap Tikus. Menurut dia, tak afdal merayakan Natal tanpa menikmati Cap Tikus.

Joun bahkan berani membeli Cap Tikus berapa pun harganya. "Saya ada persiapan Cap Tikus tapi hanya setengah galon, sudah habis minum dengan tamu dan teman-teman. Sekarang susah mencarinya," imbuh dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini