News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kebun Binatang Surabaya Hentikan Pertunjukan dan Tunggang Satwa

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kunjungan wisatawan selama liburan tahun baru, mulai tanggal 1 hingga 3 Januari, menaikkan pendapatan Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS) sebesar Rp 1,5 miliar.

Plt Direktur Utama (Dirut) PDTS KBS, Aschta Mita Bustani Tajudin, mengakui bila pendapatan di liburan awal tahun 2016 ini sangat spektakuler.

"Benar-benar spektakuler. KBS masih sangat diminati masyarakat untuk dikunjungi di hari libur," kata Aschta, Minggu (3/1).

Lebih lanjut, Aschta menyebutkan bila, dari total pendapatan itu, sekitar 85 persen, berasal dari penjualan tiket masuk. Sedangkan sisanya berasal dari penjualan tiket wahana di dalam area KBS.

Untuk jumlah pengunjung, pada Jumat (1/1/2015), mencapai 47.000 orang.

Jika tiket masuk KBS sebesar Rp15.000 per orang dan dikalikan 47.000 orang, maka total pendapatan pada 1 Januari sebesar Rp 705 juta.

Pada hari kedua, Sabtu (2/1), jumlah pengunjung sebanyak 30.000 orang dengan kisaran pendapatan Rp 450 juta.

Sedangkan sepanjang hari Minggu (3/1), jumlah pengunjung tercatat 25.946 orang dengan kisaran pendapatan Rp 389 juta.

Untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung, Aschta mengaku sudah membatasi membuka loket tiket hingga pukul 12.00 WIB. Paling akhir loket dibuka sampai pukul 15.00 WIB.

Ini karena antrean pengunjung mencapai 3.150 orang. Mantan aktivis The Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation memprediksi pada momen liburan awal tahun ini pengunjung bisa mencapai 55.000 orang.

"Tingginya jumlah pengunjung ini karena harga tiket masih terjangkau. Disamping itu, KBS menjadi salah satu ojek wisata favorit warga Surabaya. Masyarakat juga menilai KBS tahun ini mulai ada pembenahan dari sisi kebersihan," terangnya.

Dalam musim liburan kali ini, direksi memasang tema "Lestarikan satwa dan budaya tradisional".

Berbagai macam pertunjukan bernuansa budaya disuguhkan bagi pengunjung. Diantaranya, Reog Ponorogo, Kesenian Jaranan, dan masih banyak lagi.

Acara ini berlangsung mulai tanggal 24 Desember 2015 sampai 3 Januari 2016.

Pada 24 Desember, jumlah pengunjung sebanyak 15.430 orang, 25 Desember 14.338 orang, 26 Desember 16.390 orang, 27 Desember 22.416 orang, 28 Desember 8.134 orang, 29 Desember 9.542 orang, 30 Desember 9.722 orang. Lalu pada 1 Januari 47.141 orang.

PDTS KBS sendiri terus melakukan pembangunan serta penataan kandang satwa. Baik kandang tinggal maupun kandang pertunjukkan.

Penataan dan pembenahan ini memungkinkan satwa dapat bergerak bebas serta melakukan aktivitas semirip mungkin dengan kondisi habitat aslinya.

Kebun binatang pada dasarnya tempat edukasi bagi masyarakat, sehingga memperoleh informasi serta pengetahuan mengenai satwa tersebut hidup dan berperilaku sebagaimana mestinya.

Jika kebun binatang dirancang seperti habitat asli, maka sangat memungkinkan satwa menunjukkan atraksi alaminya.

Keputusan untuk menghentikan segala bentuk pertunjukan satwa maupun tunggang satwa, merupakan kebijakan direksi.

"Kami menghendaki kebun binatang kembali pada fungsi yang sebenarnya. Yakni sebagai tempat edukasi," tandas Aschta.

Sementara itu, tingginya pengunjung yang datang KBS dengan kendaraan pribadi, baik roda empat maupun roda dua dimanfaatkan oleh pengelola parkir ilegal.

Parkir liar yang berada di pinggir-pinggir jalan di luar KBS memungut tarif jauh diatas rata-rata, yakni sekitar Rp2.000.

Tak sedikit pengunjung yang mengeluh retribusi parkir diluar ketentuan di lokasi tersebut. Mereka harus membayar Rp5.000 untuk parkir roda dua. Anehnya, tarif yang tertera di karcis Rp3.000.

"Kalau parkirnya didalam tarifnya Rp2.000. Nah ini saya nggak kebagian, terpaksa parkir di luar. Cuma untuk sepeda motor, parkir saja sampai Rp5.000," kata Lukman, salah satu pengunjung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini