Waktu di dalam sumur, Ferdy mencari korban tapi tak berhasil menemukan tubuh korban.
"Di dalam sumur ia tidak bisa banyak bergerak karena gorong-gorong (dinding sumur) di dalam sudah retak jadi sudah tidak bisa banyak gerakan takutnya ada longsor susulan. Saya pertama turun dan kedua kali senior saya yang turun," tambah dia.
Untuk menghindari dinding sumur ambrol dan menutupi lubang, tim SAR membuat skenario lain mengevakuasi Marthen, caranya dua ekskavasi menggali tanah sekeliling sumur dan sampai saat ini sudah mencapai lebih 10 meter.
Ketua RAPI Sulut, Steven Malonda, mengatakan sejak kemarin pencarian dilakukan tapi sulit karena kedalaman sumur kurang lebih 17 meter.
"Korban tertimpa gorong-gorong. Apabila gorong-gorong itu digoyang maka akan ambruk dan membahayakan tim SAR yang melakukan pertolongan. Maka dari itu berkoordinasi dengan pemerintah dan tim SAR gabungan meminta bantuan alat berat," jelas Steven.
Steven menjelaskan kedua ekskavator diterjunkan untuk menggali tanah sekeliling sumur sampai kedalaman 17 meter.
"Penemuan korban sangat sulit untuk di predikasi. Kita akan terus berupaya mencapai sampai kedalaman 17 meter," beber dia.