Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Humas PT KAI Divisi Regional 1, Sumatera Bagian Utara Rapino Situmorang mengatakan, jelang pembangunan rel layang Medan-Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang banyak masyarakat belum bongkar rumah.
"Masih ada masyarakat bandel, belum bongkar rumah. Padahal kami sudah beri tenggat waktu hingga 15 Januari 2016. Kami harapkan warga bongkar sendiri rumah agar barang bangunan yang masih dapat dipakai tak hancur," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (16/1/2016) petang.
Dia menambahkan, PT KAI sudah menempatkan alat berat serta pegawai di kawasan pinggir rel, jelang pembangunan rel layang. Bahkan, PT KAI bersedia membantu warga bongkar rumah.
"Tapi bila masyarakat tidak pindah maka PT KAI akan bongkar gunakan alat berat. Sebelumnya, pembangunan rel layang akan berlangsung Desember tapi adanya perayaan Natal dan tahun baru maka diundur hingga 15 Januari," katanya.
Ia menuturkan, masyarakat yang belum pindah pada umumnya yang tinggal di kawasan Mandala. Karena itu, ia memohon dukungan semua pihak agar pembangunan rel layang berjalan lancar.
"Berdasarkan undang-undang tanah PT KAI hingga 21 meter dari rel. Jadi kalau tanah bapak dan ibunya kandung bisa menolak untuk pindah. Tanah yang digunakan masyarakat punya negara dan sekarang perlu digunakan untuk pembangunan," ujarnya.(*)