Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Helfi Assegaf mengatakan, Polres Tanjungbalai sudah berkoordinasi dengan Dan Lanal Tanjungbalai serta Bea Cukai.
"Polres Tanjungbalai sudah berkoordinasi dengan Bea Cukai. Kemudian, personel Dalmas juga disiagakan untuk mengantisipasi massa yang tidak puas," katanya kepada awak media, Sabtu (23/1/2016).
Dia menambahkan, personel juga disiagakan untuk antisipasi adanya provokasi oknum tertentu yang memperkeruh suasana kamtibmas.
Sedangkan Kepala Penerangan Lantamal 1 Belawan, Mayor S Sinaga menambahkan, Lantamal 1 Belawan sudah dikerahkan 60 prajurit ke Tanjungbalai bantu Polri.
"60 anggota yang dikerahkan terdiri 30 marinir, 30 pelaut dari Belawan untuk memperkuat pengamanan di Tanjungbalai," ungkapnya.
Diberitakan, baku tembak antara ABK empat kapal kayu penyeludup pakaian bekas dengan petugas TNI terjadi, Sabtu (23/1/2016).
Kejadian tersebut berlangsung sekitar 30 menit di tengah laut.
Akibatnya, satu anak buah kapal penyeludup pakaian bekas Aidil Eka Prasetya (39), warga Pantai Burung, Tanjungbalai Selatan meninggal dunia tertembak dibagian wajah.
Sedangkan, dua perempuan yang berada di dalam kapal kayu penyeludup pakaian bekas mengalami luka tembak peluru personel TNI AL adalah Darma (34) dan Patimah (28), masing-masing warga Pantai Olang, Tanjungbalai.
Informasi yang beredar Darma mengalami luka tembak pada jari kiri, antara jari manis dan jari kelingking. Sementara itu, Patimah (28) mengalami luka tembak pada bagian punggung kiri.
Kini keduanya menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Tanjungbalai.(*)