Laporan wartawan Tribun Kaltim, Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Puluhan warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dievakuasi dari Desa Pejalin Kecamatan Tanjung Palas Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Minggu (24/1/2016).
Dievakuasi sekitar pukul 10.00 Wita dengan pengawalan ketat petugas kepolisian, pengungsi akhirnya tiba di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Bulungan, sekitar pukul 13.00 Wita.
Pengungsi diangkut menggunakan dua unit bus Pemkab Bulungan, serta kurang lebih lima unit truk pengangkut barang bawaan mereka.
Keterangan yang berhasil dihimpun Tribun, jumlah warga eks Gafatar yang diungsikan sebanyak 21 kepala keluarga yang terdiri dari 93 jiwa. Jumlah anak-anak diperkirakan mencapai 20-30 jiwa.
Mereka umumnya berasal dari beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Sragen, serta Jakarta, Sumatera Barat.
Hingga berita ini diturunkan petugas kepolisian masih melakukan pendataan terhadap pengungsi.
Gafatar berada di Bulungan sejak 2014.
Sebelumnya Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Gafatar pernah mengajukan surat permohonan untuk membuat surat keterangan terdaftar (SKT) ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol).
Meski ada penolakan dari pemerintah setempat, anggota Gafatar tetap menetap di Penjalin, Kecamatan Tanjung Palas. (wil)