Laporan Wartawan Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Ribuan warga Demak mengantar pemakaman Dachirin Said di pemakaman raja-raja Demak di kompleks Masjid Agung Demak, Minggu (14/02/2016) pagi.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memimpin upacara persemayaman jenazah Bupati Demak itu di Pendopo Kabupaten Demak. Turut hadir Wakil Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko dan sejumlah pejabat lainnya.
Masyarakat Demak sangat berduka atas kepergiaan Dachirin, seorang pemimpin yang dikenal apa adanya, saleh, dan tidak neko-neko. Lantunan doa dan ayat suci Alquran mengiringi kepergian almarhum.
Ganjar menilai almarhum sosok pribadi rendah hati dan transparan. Hubungan kerja sama yang tercipta selama masa kepemimpinan Dachirin dengan Ganjar tertoreh baik.
"Atas nama pribadi dan pemerintah kami menyatakan berduka. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran," kata Ganjar.
Sekda Kabupaten Demak, Singgih Setiyono, yang membacakan riwayat almarhum menyebutkan putra Kota Wali itu lahir pada 21 Januari 1952 dan sempat menjadi guru di PGAN Kupang, NTT.
Dachirin pernah menjabat Kasi Mubalig Kantor Wilayah Depag NTT di Kupang, serta Balai Diklat Keagamaan, Semarang, Jawa Tengah.
Dachirin menjabat sebagai Wakil Bupati pada 3 Mei 2011 sampai 9 Oktober 2012. Ia dilantik menjadi Bupati Demak pada 10 Oktober 2012 menggantikan Bupati Demak, Tafta Zani, yang meninggal dunia karena sakit.
Puluhan penghargaan telah diterima Pemerintah Kabupaten Demak selama masa kepemimpinan Dachirin.
"Kami nyata sangat kehilangan seorang putra terbaik daerah yang juga seorang pejabat birokrasi terbaik. Jasa beliau untuk Kabupaten Demak cukup besar, terutama dalam mengantarkan Demak menjadi semakin maju, " kata Singgih.
Kabag Humas Pemkab Demak, Daryanto, menilai Dachirin pantas dimakamkan di makam raja-raja Demak. Sejatinya, seorang bupati di Demak yang masih aktif menjabat memimpin wilayahnya tingkatannya sederajat dengan seorang raja.
"Bupati Demak yang masih aktif jika meninggal dunia itu sederajat dengan raja. Sehingga beliau berhak dimakamkan di sana, " kata Daryanto.
Hal demikian diamini Ketua Forum Komunikasi Rakyat dan Mahasiswa Demak, M Rifai. Menurut dia, tak ada kasus hukum atau sosial yang menimpa Dachirin selama memimpin Demak.
"Beliau pantas dimakamkan di kawasan raja-raja Demak. Selain beliau seorang bupati definitif, beliau juga seorang kiai. Kita semua tahu beliau adalah bupati lugu, polos dan jujur, " jelas Rifai.
"Beliau juga tak mau berpolitik yang neko-neko. Mungkin banyak PNS yang kontra sama beliau terkait sikap dan kebijakannya. Tapi itu adalah sikap kejujuran beliau membuat Demak lebih baik," imbuh dia.