News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pelajar di Batam Kerap jadi Langganan Komunitas Gay Asal Singapura

Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

Hal itu pula, menjadikan komunitas ini bagi BNNP dianggap sebagai kelompok marginal yang perlu pendampingan dalam menangani penyalahgunaan narkoba.

Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Kepri, yang dikomandoi kepala bidangnya Drs Ali Chozin, Apt, Msi dan jajarannya sempat menggelar pertemuan dengan kelompok LSL ini, dengan mengusung agenda Diskusi Interaktif tentang Pola Hidup Sehat Bagi Kelompok Marjinal yang Berisiko.

Dari situlah diharapkan dari beberapa orang yang dihimpun dari komunitas ini bisa menjadi ujung tombak pencegahan di komunitas LSL tersebut. Selain kaum LSL, kaum lesbian juga termasuk cukup banyak dan menjadi atensi.

Della Sulistyawan Jr, salah seorang petugas penyuluh dari BNNP Kepri yang pernah turut melakukan pendampingan dengan komunitas tersebut kepada Tribun, Sabtu (13/2/2016) menyebutkan, mengenai jumlahnya di Kepri memang tidak tahu persis.

Namun demikian, keberadaan kaum LSL cukup tersamar. Mereka tidak mesti sebagai laki-laki yang melambai, atau yang selama ini kerap diidentikkan dengan waria, yang lebih suka berdandan ala perempuan.

Kaum LSL juga banyak yang berpenampilan layaknya laki-laki, bahkan biseksual.

"Mereka bukan saja yang masuk dalam pekerja seks seperti yang selama ini diketahui sebagai waria, namun juga kaum lelaki biseksual, suka lelaki tapi juga bisa dengan kaum perempuan," katanya.

Terkait upaya BNNP menggandeng komunitas LSL, memang perlu langkah konsisten dan berkelanjutan.

"Kita bergandengan dengan lembaga swadaya masyarakat, atau yang lain, yang kebetulan di situ ada pengurus yang termasuk kaum LSL. Mereka ini yang BNNP rangkul dan diharapkan bisa menjadi relawan terkait meminimalisir penyalahgunaan narkoba di komunitasnya," tambahnya.

Sementara itu, Andre (nama samaran), seorang sumber Tribun, kaum biseksual, yang ditemui terpisah, Sabtu (13/2/2016), tak menampik bahwa di Batam umumnya komunitasnya cukup "eksis" karena selain gaya hidup yang cukup bebas, bidang yang umumnya bisa digeluti juga sangat terbuka.

"Ya kita-kita kan bisa kerja juga. Di salon-salon, atau di tempat-tempat hiburan juga banyak," ujarnya singkat.

Ia menuturkan, kaum LSL memang tidak sedikit yang kesehariannya tak mudah diketahui sebagai kaum LSL. Sebab ada juga yang memiliki istri dan anak.

"Bisa punya anak, ada istri juga, tapi mereka juga suka dengan cowok. Mungkin ada karib dari Singapura, yang menjadi partner. Bahkan di Batam cukup terkenal, sehingga (kaum LSL) dari Jakarta atau kota-kota lain liburannya ke Batam. Selain Batam, Bali juga cukup dikenal," ujar Andre yang juga sebagai pekerja salon itu. (pwk/tribunbatam)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini