Laporan wartawan Serambi Indonesia, Subur Dani
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Bupati Aceh Jaya, Azhar Abdurrahman berencana akan menepung tawari (peusijuek) Maimun alias Abu Rimba beserta anak buahnya, Doyok jika keduanya mau menyerah kepada polisi.
Peusijuek merupakan sebuah prosesi adat dalam budaya masyarakat Aceh terhadap suatu momen tertentu.
"Dia (Abu Rimba) berinisiatif menyerah, selama ini Pak Bupati Aceh Jaya yang membujuknya untuk menyerah. Malah, Pak Bupati sudah menyiapkan bu leukat kuneng (ketan) untuk mempeusijuek (tepung tawari) keduanya jika mau menyerah," kata Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Saladin kepada Serambinews.com, Sabtu (20/2/2016).
Saladin mengatakan, Bupati Aceh Jaya sempat berkomunikasi intens dengan Abu Rimba lima hari sebelum kontak tembak pertama dengan Abu Rimba di Desa Pasie Timon, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya, Rabu (17/2/2016) sekitar pukul 09.00 WIB.
"Pak Bupati juga sempat betemu denga Pak Kapolda. Pak Kapolda juga mengimbau agar yang bersangkutan menyerah, tapi tidak ada respons," kata Saladin.
Pada Kamis (18/2/2016), sebut Saladin, komonikasi kembali terjadi.
"Katanya dia ingin menyerah diri, mediatornya juga Pak Bupati. Kemudian kita berangkat ke sana, tapi kemudian HPnya dimatikan, kemudian kita balik lagi ke Banda Aceh pada Jumat pagi, sementara anggota kita perintahkan untuk menyelidiki terus keberadaannya," pungkas Saladin.
Seperti diberitakan sebelumnya, Abu Rimba dan Doyok tewas terkena timah panas polisi dalam baku tembak yang terjadi pada Sabtu (20/2/2016) sekira pukul 05.30 WIB.
Abu Rimba bersama rekannya menjadi buronan polisi Polda Aceh karena aksi mereka yang suka memeras masyarakat. (*)