News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kantong Plastik Berbayar

Wali Kota Bandung Gaet Pemerintah Kota Kawasaki Jepang Kerja Sama Kelola Sampah

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil memiliki sejumlah program untuk mengurangi jumlah sampah di Kota Bandung.

Ia menargetkan Kota Bandung memiliki pabrik pengolahan sampah khusus yang bermanfaat bagi masyarakat pada 2016 dan 2017.

"Saya baru pulang dari Jepang ada dua proyek besar yang akan disiapkan tahun ini. Yaitu, biodigester dan pabrik recycle," ujar pria yang akrab disapa Emil kepada wartawan usai peresmian kantung plastik berbayar di Jalan Ir Juanda, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/2/2016).

Biodigester, kata Emil, sampah akan masuk ke ruangan raksasa yang kemudian diproses untuk berubah menjadi listrik atau gas dalam skala besar.

Sedangkan pabrik recycle, setiap sampah plastik masuk ke pabrik untuk dihancurkan dan diubah menjadi barang siap pakai lagi.

"Jepang sudah biasa dan di sana setiap masyarakatnya memilah sampah sampai delapan jenis. Makanya kami ingin Kota Bandung tahun depan punya fasilitas ini," ujar Emil.

Diakui Emil, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Jepang atau tepatnya Pemerintah Kota Kawasaki mengenai pengelolaan sampah tersebut.

Menurutnya, Kota Kawasaki kini menjadi kota terbersih setelah 30 tahun menjadi kota polusi karena industri.

"Di sana pabrik recycle ada skala kecamatan ada skala kota dan kita mau belajar. Ahlinya nanti datang awal pada Maret, dan 2017 mudah-mudahan lancar kita buat pabrik itu bersama PLSTA bersama biodigester," ujar Emil.

Selain itu, Emil mengatakan, Kota Bandung juga akan meniru pengolahan sampah di Kota Makasar.

Di Kota Makasar, pemerintah memberikan pelayanan penjemputan sampah melalui pesan singkat. Setiap sampahnya diambil langsung petugas kebersihan jika ada pesan singkat dari masyarakat.

"Jadi kalau kita di rumah sudah bisa milah sampah nanti PD Kebersihan bisa mengambilnya jika di-sms. Dari situ sampahnya masuk ke pabrik recycle yang kemudian hasilnya dibeli semua minimarket dan pasar. Itu siklusnya. Suatu hari yang namanya Piala Adipura bukan lagi prestasi istimewa lagi karena kebersihan merupakan kebutuhan dan ciri-ciri orang beriman," ujar Emil. (cis)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini