Laporan Reporter Tribun Jogja, Septiandri Mandariana
TRIBUNNEEWSA.COM, YOGYA - Sri Sultan Hamengku Buwono X dijadwalkan akan menyanyikan satu buah lagu berjudul "Dinda Bestari" bersama Singgih Sanjaya Orchestra dalam konser Simfoni Keistimewaan Mosaik Musik Jogja, yang akan diselenggarakan pada Minggu (28/2/2016) malam di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta.
Hal itu dikatakan secara langsung dalam jumpa pers Simfoni Keistimewaan Mosaik Musik Jogja, Rabu (24/2/2016) siang di Pendopo Dinas Kebudayaan DIY.
Dalam jumpa pers itu diantaranya dihadiri oleh Erlina Hidayati yang mewakili Dinas Kebudayaan DIY, Singgih Sanjaya dan Brian Jikustik yang menjelaskan konsep dan berbagai hal tentang kegiatan itu.
"Masih proses konfirmasi untuk hadir dan nyanyi dalam acara ini, beberapa kali beliau (Sri Sultan Hamengku Buwono X) kerso untuk menyanyi. Semoga berkenan," ujar Erlina siang itu.
Erlina mengatakan, kegiatan ini tidak hanya berisikan konser saja, namun ada beberapa rangkaian lainnya dalam acara tersebut.
Di antaranya seperti coaching clinic bersama beberapa musisi Yogyakarta yang sudah banyak dikenal di nasional seperti Eross Sheila on 7, Brian Jikustik dan Singgih Sanjaya sendiri.
Adapun pameran alat-alat musik yang diproduksi oleh para pengrajin Yogyakarta seperti gitar, drum, efek gitar dan lainnya akan ikut serta memeriahkan acara ini.
Ia menjelaskan, Simfoni Keistimewaan Mosaik Musik Jogja sendiri merupakan ajang untuk memfasilitasi potensi-potensi musik yang sangat besar yang ada di Yogyakarta.
Sejauh ini potensi-potensi itu masih belum mendapatkan sebuah ruang untuk lebih mengekspresikan dirinya dan mengenalkan diri di kancah nasional.
Beberapa di antaranya sudah melambung, seperti Sheila on 7, Jikustik, The Rain, Endank Soekamti, Shaggydog dan masih banyak lagi.
"Jogja adalah ibu kandung para seniman. Banyak seniman lahir, tumbuh dan berkembang di Jogja. Bukan hanya seni rupa, tari, teater dan film melainkan musik juga," papar Erlina.
Di dunia musik klasik sendiri, Yogyakarta memiliki Institute Seni Indonesia (ISI), Sekolah Menengah Musik (SMM) dan puluhan lembaga pendidikan musik lainnya.
Menurutnya banyak pemusik atau musisi musik klasik kelas dunia di Yogyakarta.
Mereka adalah pemain yang sudah sering tampil dengan musisi klasik kelas dunia dalam berbagai konser musk orkestra. Sebagian besar musisi klasik di Jakarta berasal dari Yogyakarta.
Tidak kalah menariknya, di Yogyakarta sendiri pun banyak berkembang pengrajin alat musik berupa gitar, drum, efek gitar dan lainnya.
Produk-produk mereka pun telah banyak digunakan dan dipakai oleh musisi nasional. Namun sayangnya, potensi-potensi itu kurang terekspos.
Hal itu bukan karena mereka tidak siap tampil, namun sedikitnya kesempatan untuk tampil di nasional. (tribunjogja.com)