TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Sam'un Sopian, ayah Dwiki, datang ke Lapangan Saburai dan lokasi pembuangan mayat Dwiki, Rabu (9/3/2016).
Sam'un datang untuk melihat aktivitas polisi yang sedang mengecek TKP bersama para tersangka.
Sam'un terlihat mengeluarkan ponselnya lalu merekam aktivitas polisi mengecek TKP.
Sam'un fokus merekam aktivitas para tersangka yang dihadirkan pada cek TKP itu. Sambil merekam, Sam'un menceritakan apa yang dirasakannya.
Ia seperti tidak percaya anaknya tewas secara tragis.
"Dia (Dwiki) itu anak rumahan. Tidak pernah aneh-aneh," kata Sam'un. Menurut dia, tindakan terhadap anaknya termasuk sadis.
"Anak saya dibawa keliling naik mobil sambil dianiaya. Lalu dibunuh dengan ditusuk dadanya pakai pedang. Mulutnya disumpal agar darahnya tidak muncrat," kata dia dengan nada getir.
Dwiki ditemukan tewas di Jalan Raden Imba Kesuma, Kelurahan Sumur Putri, Kecamatan Telukbetung Selatan, Senin (7/3/2016) sore.
Ditemukan 70 luka tusukan di punggung, 26 luka tusukan di dada, delapan luka tusukan di tangan kanan, dan tiga luka tusukan di tangan kiri.