TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Baru pada Senin (14/3/2016) pukul 00.40 WIB, Wakil Bupati Ogan Ilir, HM Pandji Ilyas keluar dari kantor BNN Provinsi Sumatera Selatan.
Pandji satu dari sekian orang yang diamankan petugas dari rumah Mawardi Yahya di Jalan Musyawarah, Kelurahan Karang Jaya, Gandus, Palembang, Minggu (13/3/2016).
Dari sana petugas mengamankan putra Mawardi yang juga Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Nofiadi, berikut empat orang lainnya karena positif mengonsumsi narkoba. Padji memang ada di sana namun tak terbukti mengonsumsi narkoba.
"Saya sudah diperiksa urine. Saya hanya bertamu tadi," ujar Pandji kepada wartawan lalu memasuki Mitsubishi Outlander putih BG 1673 IN.
Ia tak memberi keterangan lebih lanjut tentang kronologi penggerebekan terhadap Nofiadi, Final Rochie (PNS di Rumah Sakit Ernaldi Bahar), Deny Afriansyah (PNS Dinas Kesehatan OKU Timur) serta Murdani dan Juniansyah (buruh PT Limbersa).
"Saya sedang sakit, maaf ya nanti saja," katanya pendek.
Petugas BNNP Sumsel sudah mengintai Noviandi selama tiga bulan. Seorang dari mereka menyebut usai dilantik sebagai bupati, Nofiadi memakai sabu.
"Lebih kurang selama tiga bulan sudah kita lihat. Pada waktu pelantikan saja dia itu habis pakai. Jelas sekali wajahnya habis pakai," ujar seorang petugas BNN, Minggu (13/3/2016) malam.
Beredar kabar dari seorang petugas BNN pusat, Nofiadi memakai sabu rutin setiap hari. Ia mendapatkan sabu dari melalui orang kepercayaannya yang juga tercatat sebagai tetangga Noviadi.
"Orang yang jadi kurir ini namanya Murdani. Murdani ini ambil barangnya sama Ican. Biasanya setelah dapat barang diletakan Murdani di sebuah tempat di rumah Bupati ini. Barulah si Bupati ini mengambil sendiri barang sabu-sabu yang diletakan tadi," kata dia. (Tribun Sumsel)