Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - KR seperti tidak puas menusuk Dwiki berulang kali menggunakan pisau. KR kembali menikam Dwiki memakai pedang yang ada di dalam mobilnya.
Adegan itu tergambar pada rekonstruksi pembunuhan Dwiki di rumah paman KR di Jalan ZA Pagar Alam, Senin (14/3/2016).
Awalnya KR menusuk Dwiki memakai pisau yang ada pinggangnya. Dwiki terjatuh. KR membuang pisaunya. Ternyata aksi KR tidak berhenti sampai disitu.
Ia berjalan ke mobilnya mengambil pedang. Kembali KR menikam Dwiki yang sudah terkapar menggunakan pedang tersebut.
Dua tersangka lain, OR dan DN, membersihkan darah Dwiki yang tertumpah di halaman rumah paman KR.
OR menyiram darah pakai selang air dan DN membersihkan darah pakai kakinya.
Saat KR masih menikam Dwiki, datang tersangka RH, FR, dan saksi Dado mengantarkan motor Dwiki. Dado langsung pergi usai mengantar motor.
Ada suara motor, tersangka IAP terbangun. IAP keluar dari rumah paman KR. Melihat IAP, KR menyuruh IAP mengambil pisau.
IAP lalu pergi ke bengkel mengambil pisau. KR mengikuti IAP. KR lalu merebut pisau dari tangan IAP.
Pisau tersebut KR tikamkan lagi ke tubuh Dwiki. KR membalikkan badan Dwiki menggunakan kakinya hingga tubuh Dwiki tengkurap.
KR kembali menikam punggung Dwiki berulang kali. Total ada 107 tusukan di tubuh Dwiki.
KR lalu membuang pisau tersebut. IAP mengecek kondisi Dwiki. Dwiki sudah tidak bernyawa.
IAP menyuruh KR untuk membuang jasad Dwiki. Mereka pun membawa mayat Dwiki ke dalam mobil.
Para tersangka membuangnya ke semak di Jalan Raden Imba Kesuma, Kelurahan Sumur Putri, Telukbetung Selatan.