Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Humas RSUD Pirngadi Medan, Edison Peranginangin menyebut kemarahan Kapolsekta Medan Timur, Komisaris BL Malau kepada sejumlah suster di rumah sakit terkait bayi Neymar Warhul karena miskomunikasi.
Kata Edison, memang awalnya bayi yang ditemukan di Jl Bengkel/Jl Stasiun, Lingkungan XII, Medan Timur itu tadinya hendak dibawa ke Dinas Sosial (Dinsos).
"Ada miskomunikasi saja tadi. Kebetulan, ada dua orang mengaku dari Dinas Sosial datang mau melihat bayi. Lalu, suster kami mau membawanya ke Dinsos," kata Edison, Rabu (16/3/2016) siang.
Saat bayi hendak dibawa keluar rumah sakit, Kapolsekta Medan Timur, Komisaris BL Malau datang. Disitulah terjadi kesalahpahaman antara pihak rumah sakit dengan polisi.
"Memang, kalau kondisi bayi sudah sehat, kan diserahkan ke Dinsos untuk dirawat. Pak Direktur pun sudah berpesan kepada kami, agar bayi ini diawasi," ungkap Edison.
Terkait kejadian yang sempat membuat marah polisi, Edison mengaku akan mengingatkan suster jaga agar kasus serupa tidak terulang kembali.
Kata Edison, ini adalah pelajaran bagi mereka semua.
"Ya, sudah tidak ada masalah kok. Kondisi bayi saat ini semakin sehat. Jadi tidak ada persoalan lagi," kata pria berkacamata ini.