Laporan wartawan Tribun Batam, Ian Pertanian
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia bekerja sama dengan Kistek In Assosiation with Daum, China dan Koica (Korea International Cooperation Agency) Jepang melakukan pemgecekan kondisi Jembatan Satu Barelang Batam atau Jembatan Tengku Fisabilillah.
Pengecekan jembatan tersebut dilakukan dalam rangka melihat kekuatan jembatan dan kondisi jembatan saat ini.
"Acara yang kita laksanakan saat ini untuk melihat kondisi Jembatan Satu Barelang, dengan tim ahli dan lembaga survei dari Kistek dan Koica," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Panani Kesai, Rabu (23/3/2016).
Selama ini tidak pernah dilakukan pengecekan Jembatan Satu Barelang oleh tim ahli setelah jembatan dibangun.
"Jembatan ini mulai difungsikan sudah hampir 20 tahun lebih, namun belum pernah dilakukan pengecekan oleh tim ahli. Oleh sebab itu saat ini kita laksanakan pengecekan dengan tim ahli," terang Panani Kesai.
Menurutnya, Kementerian Pekerjaan Umum sudah mengalokasikan dana sebesar Rp 5 persen dari anggaran Kemen PU untuk perawatan jembatan yang ada di Indonesia.
Namun dana tersebut sampai saat ini belum bisa diserap secara maksimal oleh Kemen PU.
Panani juga mengakui selama ini pihaknya masih sangat mimin melakukan perawatan terhadap seluruh infrastruktur yang sudah dibangun oleh pemerintah.
Sementara di tempat yang sama Direktur Kistec, Mr. Park Ku Byeon, sebagai tim ahli konstruksi jembatan dari China, menuturkan kondisi jembatan Satu Barelang saat ini masih baik.
"Untuk beberapa tahun ke depan kondisinya masih sangat memungkinkan. Namun kalau untuk puluhan tahun jembatan tersebut sudah tidak layak," terangnya.
Dia juga menuturkan dari pantauannya secara kasat mata, kondisi jembatan Satu Barelang hanya bisa bertahan beberapa tahun lagi jika tidak dilakukan perawatan secara rutin.
"Saat imi kita masih melakukan riset mengenai Jembatan Satu Barelang, nanti hasil riset kita bisa memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi jembatan satu barelang," terangnya. (*)