Laporan Wartawan Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Para pengemudi taksi plat kuning mengeluhkan pendapatannya jauh berkurang sejak kendaraan plat hitam ikut mengangkut penumpang.
Seperti yang diungkapkan Eli Nugroho, seorang pengemudi taksi ini mengatakan sudah setahun terakhir pendapatanya berkurang.
"Sejak Januari 2015 maraknya, jadi kejar setorannya susah sekali. Apalagi sampai buat bawa pulang," ujar Eli usai audiensi di DPRD DIY, Senin (28/3/2016).
Pria yang sehari-hari mangkal di Stasiun Lempuyangan tersebut menceritakan, walau aplikasi belum marak namun sejak awal 2015 banyak taksi liar beroperasi mengangkut penumpang.
Selain sistem setoran mereka juga merasa bahwa selama ini mereka mengeluarkan biaya lebih untuk beroperasi dibanding supir taksi pelat hitam.
"SIM kami saja beda, lebih mahal. Kami buat SIM umum Rp 1 juta lebih, sedangkan mereka paling Rp 200 sampai Rp 300 ribu SIM A, belum lagi kami harus bayar macam-macamnya," tambah dia.
Dia berharap pemerintah dan kepolisian tegas menindak para taksi pelat hitam liar yang masih beroperasi.