Masri Moechtar, penghuni kamar indekos di samping kiri kamar korban mengaku mendengar jeritan wanita yang terdengar samar dari kamar Santi.
Menurutnya, suara itu menyerupai orang yang sedang terlibat percekcokan.
"Karena korban tinggal bersebelahan dengan keponakannya, saya pikir mereka sedang ribut. Lalu saya mendengar suara derap kaki turun tangga, saya keluar, keponakannya menunjuk seorang pria," ujar Masri kepada Tribun di lokasi kejadian.
Masri mengatakan, pria yang ditunjuk keponakannya itu merupakan penghuni kamar nomor tujuh yang ada di lantai satu.
Ia melihat penghuni indekos yang diketahui berinisial M itu sedang tergesa-gesa mengambil sesuatu di dalam kamarnya.
"Lalu saya tanya yang bersangkutan 'kamu kenapa'. Lalu tiba-tiba dia menjawab 'bukan saya bang'. Lalu dia bilang mau ke Jakarta. Saya bilang ke dia untuk tidak pergi kemana-mana. Saya masuk kamar ganti celana, dia sudah pergi ke luar membawa ransel merah," ujar Masri.
Ia pun bergegas melihat kondisi korban dibarengi terbangunnya penghuni indekos lain.
Korban baru diketahui menjadi korban penusukan setelah melihat beberapa luka di tubuihnya.
Darah pun bercecer di lantai di depan kamar korban. (cis)