News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pria yang Diduga Pembunuh Santi Berperilaku Nakal

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bercak darah di depan kamar penghuni kamar indekos di Jalan Batik Jonas No 17, RT 7/7 Kelurahan Sukalayu, Kelurahan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/4/2016). Penghuni kamar indekos yang diketahui bernama Santi itu meregang nyawa diduga menjadi korban pembunuhan.

Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - M, pria yang diduga menusuk Santi merupakan penghuni dan pengelola indekos terlama di Jalan Batik Jonas No 17, RT 7/7 Kelurahan Sukalayu, Kelurahan Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat.

Pria yang disebut-sebut mahasiswa semester akhir itu dinilai memiliki perilaku yang buruk sebagai penghuni indekos.

Asisten rumah tangga (ART) indekos, Sri (53), mengatakan, M sering mendapatkan teguran dari Santi yang dipercaya untuk mengelola indekos tersebut.

Satu di antaranya kerap menyalakan televisi dengan suara kencang sehingga menggangu kenyamanan penghuni indekos lainnya.

"Kalau hubungannya dengan Ibu Santi tidak dekat dan tidak ada masalah pribadi. Karena Ibu juga kerja pagi pulang malam. Hanya M ini perilakunya kurang baik di indekos sini, jadi sering diomelin dan ditegur," kata Sri kepada Tribun di lokasi kejadian, Minggu (10/4/2016).

Selain perilakunya, Sri mengatakan, Santi juga mencurigai M, sebab Santi kehilangan uang beberapa kali akhir-akhir ini.

Kecurigaan wanita yang berstatus lajang itu melihat gerak-gerik M yang kerap mengendap-ngendap ke kamarnya ketika malam hari.

"Tiga kali Ibu Santi kehilangan uangnya. Pertama kehilangan uang Rp 500 ribu. Kedua kehilangan uang Rp 5 juta. Ketiga kehilangan uang Rp 1 juta. Ada uang pribadi dan ada uang titipan," ujar Sri seraya menyebutkan Santi juga merupakan pegawai kepercayaan pemilik indekos tersebut.

Menurut Sri, tas coklat milik Santi hilang dari kamarnya setelah peristiwa subuh tadi.

Diduga M membawa kabur tas tersebut dan memasukannya ke dalam tas ransel lalu kabur dari indekos dengan berjalan kaki.

"Kalau motor sudah seminggu ini tidak ada. Cuman tadi waktu kamarnya digeledah polisi, ada kunci motor sama STNK-nya," ujar Sri.

Santi tewas diduga menjadi korban pembunuhan sekitar pukul 04.00 WIB.

Tubuhnya mengalami beberapa luka tusuk akibat benda tajam ketika ditemukan tertelungkup di depan kamarnya di lantai dua.

Masri Moechtar, penghuni kamar indekos di samping kiri kamar korban mengaku mendengar jeritan wanita yang terdengar samar dari kamar Santi.

Menurutnya, suara itu menyerupai orang yang sedang terlibat percekcokan.

"Karena korban tinggal bersebelahan dengan keponakannya, saya pikir mereka sedang ribut. Lalu saya mendengar suara derap kaki turun tangga, saya keluar, keponakannya menunjuk seorang pria," ujar Masri kepada Tribun di lokasi kejadian.

Masri mengatakan, pria yang ditunjuk keponakannya itu merupakan penghuni kamar nomor tujuh yang ada di lantai satu.

Ia melihat penghuni indekos yang diketahui berinisial M itu sedang tergesa-gesa mengambil sesuatu di dalam kamarnya.

"Lalu saya tanya yang bersangkutan 'kamu kenapa'. Lalu tiba-tiba dia menjawab 'bukan saya bang'. Lalu dia bilang mau ke Jakarta. Saya bilang ke dia untuk tidak pergi kemana-mana. Saya masuk kamar ganti celana, dia sudah pergi ke luar membawa ransel merah," ujar Masri.

Ia pun bergegas melihat kondisi korban dibarengi terbangunnya penghuni indekos lain.

Korban baru diketahui menjadi korban penusukan setelah melihat beberapa luka di tubuihnya.

Darah pun bercecer di lantai di depan kamar korban. (cis)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini