Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Miris, pengungkapan dari 20 hari operasi Bersinar yang dilaksanakan Polresta Pekanbaru dan jajaran didapati korban anak-anak usia produktif.
Mereka ini sengaja dijadikan umpan peluru boleh para bandar narkoba.
"Banyak kita dapatkan anak-anak sebagai tameng bagi para bandar narkoba. Anak-anak sengaja dipasang untuk menjalankan bisnis ilegal tersebut, "terang Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono, Senin (11/4/2016).
Beberapa pengungkapan narkoba yang melibatkan anak-anak, dua orang di Polsek Tampan serta dua lagi anak SD yang sengaja dipekerjakan bandar narkoba untuk berjualan sabu-sabu yangkemudian berhasil diungkap Satres Narkoba Polresta Pekanbaru.
"Lemahnya kontrol orangtua menjadikan anak dengan leluasa mencari pergaulan sendiri. Kondisi itu sangat disayangkan dan begitu berbahaya. Berbahaya karena mengenal narkoba hanya sebagai pemicu awal pada aksi kejahatan lainnya, " ujar Putut.
Menurutnya, beberapa aksi pencurian dan kejahatan lainnya selalu diawali dari konsumsi narkoba.
"Ketika mereka sudah terpengaruh dan tergantung pada narkoba, maka efek lanjutannya adalah melakukan aksi kriminalitas, " terangnya.
Karena itu, Putut berharap adanya peran penting dari orang tua pada pergaulan anak.
Selain itu, masyarakat juga harus peduli pada perkembangan dan dinamika aktifitas anak-anak.
Dari data yang dirilis Polresta Pekanbaru, hasil operasi Bersinar mulai tanggal 21 Maret hingga 11 April 2016 ada 40 kasus yang terungkap.
Masing-masing, Satres Narkoba 9 kasus, Polsek Pekanbaru Kota 2 kasus, Polsek Senapelan 4 kasus,Polsek Rumbai Pesisir 2 kasus, Polsek Bukit Raya 3 kasus, Polsek Tampan 3 kasus, Polsek Limapuluh 6 kasus, Polsek Tenayan Raya 3 kasus, Polsek Sukajadi 2 kasus, Polsek Payung Sekaki 2 kasus, Polsek Rumbai 3 kasus serta, Polsek SKP 1 kasus.