“Mereka kan punya perahu cepat. Tetapi permalahannya adalah operasional, seperti biaya BBM yang mahal,” katanya.
Dilaporkan Amir Bakry, pada Jumat (8/4/2016) pekan kemarin, jajaran DKP dan aparat kepolisian berhasil menggagalkan penyeludupan 832 ekor kepiting bertelur dari Samarinda menuju Tawau.
Raturan ekor kepiting bertelur dibawa menggunakan mobil pick-up dari Samarinda menuju Bulungan.
Rencananya, dari Bulungan, kepiting yang dimuat dalam 11 kardus diangkut menuju Tarakan sebelum dibawa ke perairan perbatasan kemudian dilintaskan ke Tawau.
“Beruntung bisa digagalkan oleh aparat. Kepiting ini rencananya sudah mau dibawa ke Tarakan,” sebutnya, Senin (11/4/2016).
Kepiting sebanyak 832 ekor atau kurang lebih seberat 495 kilogram tersebut, sudah dilepaskan ke habitatnya, di hutan mangrove dan karantina Tarakan.
“Yang membawa kepiting tersebut, diberi surat peringatan dan kami jelaskan detail Permen KP Nomor 1 Tahun 2015 itu. Betina tidak usahlah diperdagangkan,” katanya. (wil)