Laporan Wartawan Surya Monica Felicitas
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - "Bismillah," ujar Siska Dian Iranti, Nahkoda Kapal Artama III, sebelum memundurkan armada kapalnya, dari dermaga Terminal Jamrud, Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (16/4/2016).
Ditemani dua juru mudi yang juga seorang wanita, ia mengemudikan Kapal Artama dengan kecepatan 10 hingga 11 knot.
Kali ini, ia adalah kapten kapal pemandu perjalanan wisata maritim, bertajuk Salling Fun Trip, yang merupakan program wisata baru, menjelajahi beberapa titik di sekitar pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menggunakan kapal selama satu jam.
Kegiatan Salling Fun Trip ini, sudah berjalan selama dua bulan ini dilakukan setiap akhir pekan, dua kali pelayaran yakni pukul 15.00 dan 17.00 WIB.
Sebelum berangkat, para pengunjung yang telah mendaftar nantinya dikoordinasikan menaiki sebuah shuttle bus, menuju kapal, dari pelabuhan Gapura Surya Tanjung Perak, menuju Terminal Jamrud, tempat Kapal Artama III bersandar.
Sesaat setelah menaiki kapal, sebelum kapal bertolak berkeliling Selat Madura, seorang kru kapal akan menginstruksikan penggunaan pelampung, guna keselamatan, apabila kapal mengalami kendala, di bagian dalam kapal.
"Seperti dipesawat ya," sahut seorang anak kepada ibunya.
Kapal Artama III merupakan kapal khusus wisata, yang memiliki restorasi, kamar mandi, TV serta fasilitas air conditioner (AC) yang menyejukkan suasana dalam kapal. Para pengunjung juga bisa menikmati makanan kecil, sembari menikmati pemandangan laut.
Perjalanan dimulai dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, melewati Terminal Peti Kemas, Kapal Berlabu Jangkar, Bangunan Syah Badar, ke Monumen Jaleaviva Jayamahe, dan berakhir di Jembatan Suramadu.
Pada perjalanan pukul 17.00 WIB, para pengunjung dapat menikmati pemandangan terbenamnya matahari dengan latar belakang beberapa kapal besar, dan kapal tongkang.
Puspita (26) seorang wanita yang datang bersama teman prianya terlihat duduk diguritan kapal, terlihat asyik berfoto dengan latar kapal besar, paduan langit kemerahan, dengan atmosfer suara angin yang menghembuskan bendera merah putih yang berkibar.
"Beberapa minggu yang lalu sempat mendaftar, tapi tidak kebagian, karena jumlah penumpangnya terbatas. Alhamdullilah sekarang dapat, bisa lihat pemandangan yang tidak bisa dilihat di kota," ujarnya.
Baginya, tari Rp 75 ribuĀ per orang untuk bisa menaiki kapal ini, dirasa sebanding dengan pengalaman dan pemandangan yang akan dilihat.
Untuk sekali berangkat, kapal ini hanya bisa mengangkut penumpang maksimal 30 orang.