Selain itu, pabrik penampungan ikan juga ditambah tiga atau empat pabrik agar ikan-ikan dapat tertampung secara baik.
Direktur Pemasaran PT Aceh Jaya Lampulo Bahari, Abubakar yang ditemui terpisah mengatakan pihaknya tidak sanggup apabila semua ikan tangkapan itu dilimpahkan ke pihaknya.
“Kalau semua ikan itu dilimpahkan ke saya, tidak sanggup saya tampung. Maka pemerintah daerah harus berpikir apa yang dibutuhkan oleh masyarakat,” sebutnya.
Ia juga mengaku hanya menampung ikan-ikan yang kualitasnya bagus, agar dapat dikirim ke luar daerah dengan kualitas yang juga masih bagus.
Menurutnya, selama ini hasil tangkapan nelayan sebanyak 200 ton dalam sehari dan pihaknya hanya dapat menampung 50-100 ton.
Sampai saat ini, kata Abubakar, pihaknya juga belum mendapatkan air PDAM sehingga masih menggunakan air sumur bor. Ia juga meminta agar pipa PDAM tersebut nantinya tidak disatukan dengan pipa yang dialirkan airnya ke masyarakat.
“Kita memerlukan air dalam jumlah banyak, dan juga bersih untuk menjaga kualitas ikan,” tutupnya.(serambi indonesia/una)