TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Sekira enam jam si jago merah meluluhlantakkan pabrik mebel, PT Rabuka Sejahtera, milik Presiden Joko Widodo, Selasa (19/4/2016).
Sehari kemudian perusahaan yang berada di wilayah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, tersebut meliburkan para karyawannya.
Garis polisi masih melingkari gedung hingga halaman pabrik PT Rakabu Sejahtera. Sejumlah polisi dan tentara terlihat berjaga.
Di dalam gedung beberapa anggota tim Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Semarang, dipimpin AKBP Rini Pujiastuti, terlihat berkeliling.
Tim Labfor ini melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mencari penyebab terjadinya kebakaran yang menghanguskan pabrik di Dukuh Wonosari, Desa Sambirembe, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.
Tidak ada aktivitas para pekerja di pabrik yang diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2003 itu.
Menurut Komisaris PT Rakabu Sejahtera, Bambang Supriambodo, para pekerja yang jumlahnya sekitar 500 orang ini diliburkan sehari.
"Kami liburkan dahulu sehari, tetapi ada yang masuk untuk membantu bersih-bersih dan angkut barang. Besok (Kamis), sudah masuk untuk pengerjaan pembuatan furniture dan mebel," ujarnya saat ditemui di lokasi, Rabu (20/4/2016).
Bambang memperkirakan butuh waktu sekira tiga bulan untuk memperbaiki bangunan dan peralatan yang hancur akibat kebakaran.
"Setidaknya butuh tiga bulan untuk memperbaiki itu, tapi nanti dikaji lagi apakah mau diperbaiki atau dirobohkan untuk dibangun ulang," ujar Bambang Supriambodo.
Bambang menyatakan perusahan itu bukan milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kami luruskan sehingga tidak simpang siur dan beritanya liar seperti semalam, yaitu pabrik ini bukan milik Pak Jokowi," katanya.
Namun dia tidak menampik Jokowi turut andil dalam pembangunan kawasan sentra kerajinan milik Asosisasi Pengusaha Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Solo.
Semenjak menjadi Wali Kota Solo, Jokowi tidak lagi turut campur terkait perusahaan Rakabu Sejahtera.