TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berencana membuka program studi Kemaritiman jurusan Reklamasi.
Hal tersebut bertujuan untuk mencetak lulusan yang bisa menjadi tenaga ahli di bidang Reklamasi.
"Sekarang lagi dibutuhkan ahli reklamasi," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Ali Ghufron Mukti usai mengadakan pertemuan di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Rabu (20/4/2016).
Selain jurusan reklamasi, Ghufron memaparkan masih banyak lagi tenaga ahli yang dibutuhkan untuk pembangunan di dalam negeri.
Ghufron pun merencanakan agar program studi yang akan dilahirkan harus sejalan dengan program pemerintah yang sedang berjalan saat ini.
"Sekarang banyak program studi dibuka, tapi tidak sesuai kebutuhan arah pembangunan. Jadi banyak yang pengangguran," ungkap Ghufron.
Ghufron menambahkan saat ini ada tujuh prioritas program studi yang dibutuhkan untuk mencetak tenaga ahli sesuai kebutuhan pemerintah.
Sehingga saat para mahasiswa tersebut lulus, bisa langsung dipakai untuk kegiatan pembangunan.
"Jadi akan langsung diserap oleh pemerintah untuk kebutuhan pembangunan," kata Ghufron.
Berikut program studi yang akan dibuka dan diperbanyak oleh Kemenristek Dikti
1. Program Studi Infrastruktur dan Properti
2. Program Studi Pangan dan Pertanian.
3. Program Studi Transportasi Umum
4. Program Studi Pertahanan.
5.Program Studi Nano Teknologi
6. Program Studi Kemaritiman.
7. Program Studi Energi Baru Terbarukan