News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Drone Made In Bandung Ini Baru untuk Kepentingan Pemerintah

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) akan segera memproduksi Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) Wulung dalam jumlah besar setelah mendapatkan sertifikat tipe atau type certificate (TC) dari Indonesian Military Airworthiness Authority (IMAA).

Namun pembuatan pesawat tanpa awak made in Bandung itu kemungkinan besar masih untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Direktur Teknologi PT DI, Andi Alisjahbana, mengatakan, PTTA Wulung dikembangkan pemerintah dengan melibatkan tenaga ahli Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT DI.

Biaya pengembangannya pun menggunakan anggaran dari pemerintah sehingga kemungkinan besar digunakan untuk kepentingan pemerintah.

"Saya jujur belum tahu nilai investasinya. Tapi tidak terlalu besar nilainya. Yang penting bukan itu, melainkan bagaimana ini bisa digunakan badan pemerintah yang lain," ujar Andi kepada

wartawan di PT DI, Jalan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Selasa (26/4/2016).

Apakah bisa dijual ke luar negeri? Andi menyatakan bisa asalkan ada proses sertifikasi lagi.

Sebab TC yang didapatkan kali ini baru menunjukkan proses rancang bangun dan spesifikasi teknis serta batasan operasi pesawat.

Namun Ia yakin kebutuhan nasional sangat besar ketimbang harus melayani pemesanan luar negeri.

"PTTA ini dikembangkan untuk bangsa Indonesia sehingga pasti akan didahulukan kebutuhannya."

"Kita lihat saja perbatasan, drone ini rangenya kan 120 km, sementara luas wilayah di Indonesia itu ada berapa," ujar Andi.

Keunggulan PTTA Wulung ini bisa memenuhi kebutuhan intelejen, pengawasan, dan pengintaian.

Selain itu, PTTA Wulung mampu terbang hingga radius 120 kilometer dari pusat pengendali dan terbang setinggi 5.500 kaki dengan lama sekitar 2-3 jam tergantung pada misi operasi.

PTTA Wulung juga dilengkapi dengan kamera yang mempunyai kemampuan mengambil data video dan foto secara real time dengan kualitas tinggi dan dilengkapi dengan teknologi infra merah.

"PT DI telah melakukan persiapan proses prdokusi sejak 2014 dan sudah menjalani sejumlah tes seperti uji terbang di Nusawiru di Pangandaran."

"Uji terbang itu untuk mengetahui kemampuan terbang dan kemampuannya sekaligus memastikan semua komponen dan peralatan pengendali PTTA Wulung berjalan dengan baik," kata Andi. (cis)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini