TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Pendidikan adalah landasan membangun karakter anak bangsa. Caranya sendiri beragam, baik melalui pendidikan formal, maupun informal. Asia Pulp & Paper (APP) melalui unit industrinya mendirikan mencoba bergerak di jalur informal melalui pembangunan Rumah Pintar.
Program ini pertama kali dijalankan oleh PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia pada tahun 2008, dengan mendirikan Rumah Pintar di Desa Banjar Agung, Kecamatan Puri, Mojokerto, Jawa Timur.
“Pembangunan karakter akan lebih mudah dilakukan jika dimulai di usia dini. Melalui lingkungan yang kondusif bagi anak – anak untuk belajar, selain membentuk karakter mereka, juga dapat menjaring berbagai potensi yang ada pada diri anak – anak tadi,” ungkap Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata dalam keterangannya, Rabu (27/4/2016).
“Jalur pendidikan informal yang kami pilih, salah satunya dengan membangun Rumah Pintar di beberapa wilayah sekitar area unit industri kami, yakni di Perawang Riau, Mojokerto dan Malang Jawa Timur. Karena berbasis komunitas, antara Rumpin yang satu dengan lainnya memiliki karakteristik yang berbeda, menyesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan di lokasi Rumpin itu berada.
Kegiatan ini juga berfokus kepada pencapaian Sustainabilty Development Goals (SDGs), yaitu memastikan kualitas pendidikan yang inklusif dan adil serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup bagi semua," tambah Suhendra.
Selain 4 rumah pintar yang dibangun Tjiwi Kimia di Mojokerto dan Sidoarjo Jawa Timur, APP juga mendirikan rumah pintar melalui unit industri lainnya, yakni 1 unit di PT Indah Kiat Pulp & Paper (IKPP) Perawang Riau yang dibangun tahun 2011, berlokasi di Kecamatan Tualang Siak, dan 1 unit di PT Eka Mas Fortuna Malang Jawa Timur yang dibangun tahun 2011, berlokasi di Desa Gampingan Kecamatan Pagak.
Kegiatan yang diajarkan di Rumah Pintar Tjiwi Kimia Sidoarjo misalnya, “Dilengkapi sentra kriya, sentra komputer, sentra buku, sentra menggambar, sentra audio visual, sampai dengan latihan seni bela diri karate adalah sebagian menu pendidikan di sini,” ungkap pengelola dan pengajar Rumah Pintar Tjiwi Kimia Sidoarjo, Nur Laili Alfiyah. Nur menambahkan, karateka binaan Rumpin Tjiwi Kimia bahkan sudah mengikuti kompetisi hingga ketingkat kabupaten.
"Saya sangat menikmati dan merasa berbahagia dapat berinteraksi dan mendidik anak - anak di rumah pintar ini," ungkap Erma Dwi Afnalia yang telah 8,5 tahun menjadi pengelola dan pengajar di Rumah Pintar Tjiwi Kimia Mojokerto.
Dikatakan fungsi Rumah Pintar ini tidak hanya dari sisi pendidikan semata, namun juga pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan, seperti membuat kerajinan tangan yang dilakukan di sentra kriya, sehingga ibu - ibu yang mengikuti pelatihan ini dapat memperoleh tambahan penghasilan.
Keberadaan Rumah Pintar memang menyasar kalangan anak-anak (4-9 tahun) dan juga ibu rumah tangga disekitarnya. "Senang sekali dengan keberadaan Rumah Pintar ini, setiap hari sepulang sekolah saya selalu bermain sekaligus belajar disini. Selain program yang diajarkan beragam, di Rumah Pintar tidak dipungut biaya," ungkap Davin, pelajar di salah satu Sekolah Dasar di Mojokerto.
Ke-4 Rumah Pintar binaan Tjiwi Kimia telah menginvestasikan dana di awal sekitar Rp 1,2 miliar berupa renovasi dan pembelian peralatan, sedangkan biaya operasional per tahun mencapai Rp 200 juta termasuk sewa tanah dan bangunan yang merupakam kepemilikan Koperasi Karyawan Tjiwi Kimia.
Para pengajar yang ada, secara berkala juga mendapatkan pelatihan untuk memperkuat kapasitas mereka. RumpinTjiwi Kimia adalah sebagian dari keseluruhan 29 Rumpin yang dibangun Sinar Mas melalui pilar bisnisnya. Komitmen ini, tahun 2014 lalu diganjar penghargaan Anugerah Adicipta Lokatara oleh pemerintah karena dinilai konsisten dalam memberdayakan masyarakat sekitar melalui pendidikan informal, berbasis komunitas.