News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berbekal Rp 5 Juta Reog Ponorogo Bentukan Bripka Hendry Kini Ngetop di Jambi

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bripka Hendry dan Reog Singo Lawung Manunggal.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Meski berasal dari Bandung, Jawa Barat, Bripka Hendry sangat jago atraksi Reog Ponorogo.

Yang lebih membanggakan lagi, Reog Ponorogo yang digawangi olah Bripka Hendry ini lahir di Jambi.

Padahal, kesenian yang sudah diakui di kancah dunia internasional ini berasal dari daerah Ponorogo, Jawa Timur.

Kini berkat keuletan dan demi menunjang tugasnya sebagai Bhabinkamtibmas di Polsek Muaro Bungo, kesenian itu bisa menggelora di tanah Jambi.

Bripka Hendry menceritakan, awal mula terbentuknya Sanggar Seni Reog Singo Lawung Manunggal karena banyak warga disana yang berasal dari Ponorogo.

"Paguyupan Reog ini berdiri November 2015. Saya sebagai Bhabinkamtibmas bertugas di Dusun Danau Buluh, Kelurahan Jaya Setia dimana mayoritasnya warga Ponorogo. Jadi berbekal keyakinan dan impian, terbentuklah ini," katanya, Rabu (4/5/2016) usai unjuk kebolehan menari Reog Ponorogo bersama warga binaannya.

Bripka Hendry menjelaskan karena berasal dari Jawa Barat awalnya dia kesulitan untuk belajar dan memahami tarian Reog Ponorogo.

Tapi karena tekat dan demi memuluskan pesan-pesan serta imbauan soal penyuluhan hukum, bahaya narkoba, gerakan radikal hingga terorisme bagi warga, alhasil Bripka Hendry ikut terjun.

"Intinya lagi-lagi untuk menunjang tugas saya dan selama ini di Muaro Bungo belum ada kesenian Reog. Termasuk untuk menumbuh kembangkan kesenian juga," tegasnya.

Ditengah kekurangan dana, Bripka Hendry dan warga urunan hingga terkumpul dana Rp 5 juta. Nilai ini masih sangat minim untuk membeli peralatan reog.

Bripka Hendry dan Ketua Sanggar Seni Reog Singo Lawung Manunggal.

Akhirnya, Bripka Hendry meminta warga membuat proposal ditujukan kepada Bupati Bungo. Dua bulan berselang, barulah ada kucuran dana dari Bupati sebanyak Rp 50 juta.

Uang itu langsung digunakan untuk operasional dan membeli peralatan Reog yang didatangkan langsung dari Ponorogo.

Kini, Sanggar Seni Reog Singo Lawung Manunggal sudah terkenal di seantero Jambi. Mereka banyak mengisi berbagai kegiatan seperti acara pernikahan, ulang tahun, hingga peresmian acara-acara tertentu.

"Dengan adanya sanggar ini jelas makin membantu tugas saya sebagai Bhabinkamtibmas. Saya lebih gampang dan enak menyampaikan pesan soal bahaya narkoba, radikal hingga teroris," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini