Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rahdyan Trijoko Pamungkas
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sebanyak 74 siswa kelas enam SD Kusuma Bhakti terganggu saat ujian sekolah, bersamaan PT KAI menggusur pemukiman warga Kebonharjo, Semarang, Kamis(19/5/2016).
Pantuan Tribun Jateng, ketika tiga alat berat yang didatangkan PT KAI untuk menghancurkan rumah tingkat yang berada di belakang SD Kusuma Bhakti, suaranya memenuhi ruang kelas.
Kepala SD Kusuma Bhakti, Hayatun, menuturkan siswa sedang melaksanakan ujian pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Agama saat itu.
Siswa kelas enam SD Kusuma Bhakti sedang mengikuti ujian saat alat berat PT KAI membongkar rumah warga Kebonharjo, Semarang, yang berada di belakang sekolah mereka, Kamis (19/5/2016). TRIBUN JATENG/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
"Konsentrasi siswa mulai pecah saat alat berat memasuki perkampungan Kebonharjo. Pada saat itu siswa sedang istirahat. Kondisi siswa ada yang menangis histeris saat alat berat masuk dan menggempur rumah warga," terang Hayatun.
Hayatun mengajak siswanya untuk masuk ruang kelas. Ia juga memajukan waktu ujian sepuluh menit lebih cepat. "Hal ini untuk mengantisipasi agar siswa tidak terpengaruh" imbuh dia.
Hayatun menyebutkan belum ada persiapan mengemas peralatan sekolah. Ia belum mengetahui dan menerima surat pemberitahuan penggusuran dari PT KAI. "Jadi kita tetap biasa saja," ucap dia.