TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Kota Sidoarjo tampaknya benar-benar dalam kondisi gawat darurat kasus asusila anak di bawah umur.
Tak hanya kasus pemerkosaan, anak-anak mudanya pun makin terjerumus ke dalam kehidupan seks bebas.
Hal ini diketahui setelah Polsek Sidoarjo Kota menggelar razia HP dan warung internet (warnet), Selasa (24/5/2016).
Selain menemukan foto-foto syur sejumlah siswa di gadget-nya, polisi juga memergoki dua pasang siswa-siswi SMA sedang bermesraan di sebuah warnet di kawasan Taman Pinang Indah (TPI).
Bahkan, di dalam bilik warnet masing-masing dua pasang siswa itu, polisi menemukan kondom habis pakai yang masih terdapat sperma.
"Kami giring ke Polsek dan kami data," kata Kompol Naufil Hartono, Kapolsek Sidoarjo Kota.
Naufil membeberkan, saat menemukan dua pasang siswa di warnet tersebut, masing-masing pasangan posisinya sama-sama saling pangku.
Siswi itu duduk di atas paha pasangan laki-lakinya dengan kondisi tak memakai jilbab, kancing seragam yang terbuka dua buah, serta rok yang tersibak.
Namun, kedua pasangan itu sedang tidak melakukan hubungan badan, meski posisi duduk mereka sangat vulgar.
Sebelum menemukan dua pasang siswa-siswi yang diduga selesai berbuat mesum ini, aparat Polsek Kota juga menggelar razia HP di salah satu SMA swasta di kawasan Sekardangan.
Di sekolah tersebut, aparat gabungan dari Polsek, Satpol PP, dan pihak Kecamatan Sidoarjo Kota, menemukan beberapa video porno pada gadget siswa.
"Kami juga temukan foto-foto siswa tengah berpose mesra seperti berpelukan dan ciuman. HP-nya kami sita dan kami panggil orangtua siswa yang bersangkutan," ujar Naufil.
Naufil menyatakan akan terus melakukan razia ke sekolah-sekolah dan warnet-warnet di wilayah hukumnya. Hal ini dilakukan untuk menekan dan mencegah merebaknya kasus asusila di kalangan pelajar dan anak di bawah umur.
Menurutnya, konten pornografi bisa memicu seseorang untuk berbuat asusila, terlebih kepada anak-anak dan remaja yang emosinya masih labil.
"Anak dan remaja memang cenderung ingin tahu. Tapi konten-konten pornografi ini bukan sesuatu yang pantas untuk dilihat bagi seorang pelajari. Keingintahuan remaja harusnya ke arah yang positif seperti mengembangkan bakat dan minat," paparnya.
Sebelumnya, pada Selasa malam, Polres Sidoarjo menangkap salah satu pemerkos NR (14), remaja Desa Trompoasri, Jabon, yang diperkosa lima orang warga setempat hingga hamil.
Kapolres Sidoarjo, AKBP Anwar Nasir, melalui pesan pendek menyatakan sudah menangkap salah satu pelaku yang bersembunyi di Malang.
"Sudah kami amankan dan kami bawa ke Mapolres untuk diperiksa," imbuh Anwar.
Kendati demikian, Anwar masih enggan merilis tersangka tersebut dengan alasan penyidikan, meski para wartawan sudah menunggu kedatangan satu tersangka tersebut di Mapolres. Anwar hanya menyatakan akan menyampaikan keterangan resmi secepatnya Rabu (25/5/2016).
"Kemungkinan besok (Rabu) baru bisa kami sampaikan keterangannya kepada kawan jurnalis," ujar Anwar menutup pembicaraan.
Penulis: Irwan Syairwan