Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kota Bandung meningkatkan pengawasan terhadap peredaran dan penjualan daging sapi jelang Ramadan.
Dikhawatirkan ada oknum pedagang yang mencampur daging sapi dengan daging celeng untuk mencari keuntungan yang besar.
"Kami akan melakukan inspeksi mendadak ke pasar-pasar tradisional dengan melibatkan berbagai unsur termasuk dengan aparat kepolisian," ujar Kepala Distan KP Kota Bandung, Elly Wasliah, kepada wartawan ketika ditemui di kantornya, di Jalan Arjuna nomor 45, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Selasa (31/5/2016).
Dikatakan Elly, kebutuhan daging sapi menjelang Ramadan pasti mengalami peningkatan. Untuk saat ini saja, jumlah sapi yang dipotong dirumah pemotongan hewan milik pemerintah Kota Bandung sudah mencapai 100 ekor.
Jumlah sapi yang dipotong itu akan terus bertambah mulai H-4 sampai H-1 yang bisa mencapai 200-300 ekor.
"Karena kebutuhan daging sapi meningkat itu makanya kami antisipasi pedagang yang nakal-nakal ini dengan melakukan tes di tempat dengan tes kit. Dalam waktu beberapa menit sudah ada hasil apakah daging sapi itu dicampur atau tidak," kata Elly.
Sejauh ini, Elly mengatakan, belum ditemukan pedagang nakal yang mencampur daging sapi dengan daging celeng. Sebab pihaknya rutin melakukan tes ke pasar tradisional dan pasar modern setiap harinya.
Pengetesan yang dilakukan petugas Distan KP Kota Bandung itu dilakukan secara bergiliran.
"Pemeriksaan ini tidak hanya jelang Ramadan saja. Bedanya kalau sekarang kami melibatkan banyak unsur termasuk kepolisian. Kalau nanti ada yang ketahuan langsung ditindak. Ini upaya kami melindungi konsumen," ujar Elly.
Terkait dengan stok daging jelang Ramadan, Elly memastikan aman. Pihaknya telah mengumpulkan sejumlah pengusaha dan pemasok sapi di Kota Bandung.
"1,5 bulan yang lalu, kami kumpulkan 17 pengusaha dan bandar. Mereka menjamin stok sapi potong jelang Ramadan itu aman," ujar Elly.(*)