Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Badan Perlindungan Konsumen Nasional prihatin peredaran vaksin palsu yang diproduksi di sebuah rumah elite di Bekasi, Jawa Barat.
Ketua Komisi IV Bidang Kerja Sama dan Kelembagaan BPKSN, Firman Turmantara, berkomentar, tragisnya vaksin palsu beredar sudah berlangsung 13 tahun tanpa diketahui pemerintah.
"Sesuai lokasi kejadian di Jabar, yang paling harus itu bertanggungjawab pemerintah daerah. Kenapa kok sampai 13 tahun baru terungkap sekarang. Ini sebuah bukti bahwa perhatian pemerintah terhadap konsumen sangat rendah," ujar Firman kepada Tribun Jabar, Selasa (28/6/2016).
Menurut Firman, Dinas Kesehatan Jabar tak mampu membangun generasi penerus yang sehat dan berkualitas dengan adanya kasus tersebut.
Apalagi, sambung Firman, jika Dinkes Jabar sampai tidak mengetahui hal tersebut dan tidak melakukan hal apapun terkait dengan temuan tersebut.