Laporan Wartawan Surya, Doni Prasetyo
SURYA.CO.ID, MAGETAN - Mayoritas sopir bus antar kota antar provinsi yang diperiksa kesehatannya di Sub Terminal Maospati, Magetan, menderita hipertensi tapi nihil yang menggunakan narkoba.
"Mereka yang hipertensi banyak mengonsumsi obat pereda sakit kepala, batuk dan alergi," ujar Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Magetan AKP Sutiana kepada Surya Online, Kamis (30/6/2016).
Sopir yang dicek kesehatan ini mengaku kelelahan namun memaksa bekerja tanpa menghiraukan rasa capek dan lelah yang dialami.
"Mereka tidak pernah cek kesehatan, sehingga begitu sakit kepala dia minum obat sakit kepala yang dijual bebas, termasuk obat batuk dan alergi. Padahal sakit kepala yang dideritanya akibat tekanan darah naik," imbuh Sutiana.
Kondisi seperti ini jika dipaksakan dan terus mengonsumsi obat-obatan yang umumnya tidak diketahui sopir, bisa memicu kecelakaan lalu lintas dan sangat membahayakan keamanan penumpang.
"Obat yang dikonsumsi teman-teman sopir kebanyakan punya efek mengantuk, seperti obat sakit kepala, batuk dan obat alergi. Bahaya kalau dikonsumsi saat teman teman sopir mengemudikan busnya, dikhawatirkan bisa menyebabkan laka lantas," terang dia.
Selain mengecek kesehatan sopir, operasi ini juga mengecek kelengkapan kendaraan. Menurut dia penyebab kecelakaan tidak hanya faktor manusia, tapi juga kendaraan yang di kemudikan.
"Kalau orangnya sehat, rem bus tidak berfungsi, dan blong. Apa tidak menyebabkan kecelakaan?" kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan informatika Magetan, Subroto.