"Dengan mengembangkan homestay, warga bisa menyewakannya ke wisatawan, sehingga bisa menambah pendapatan," tuturnya.
Selama ini, Pemkab Banyuwangi sudah memberdayakan warga untuk mengembangkan homestay secara bertahap. Warga yang mengembangkan homestay dilatih dengan melibatkan instruktur dari sejumlah hotel berbintang di Banyuwangi dan Bali.
"Warga dilatih manajemen penginapan yang bagus, termasuk yang terakhir ada pelatihan penyajian makanan khas Barat seperti burger agar bisa memenuhi permintaan wisatawan asing yang menginap," kata Anas.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banyuwangi, yang mencerminkan besaran perekonomian daerah, terus meningkat dari dari Rp 32,46 triliun (2010) menjadi Rp 60,05 triliun (2015).
Dengan besaran perekonomian yang terus membesar, dampak ke pendapatan per kapita masyarakat otomatis terdongkrak. Pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi melonjak dari Rp20,8 juta (2010) menjadi Rp 37,53 juta (2015).
Geliat pariwisata juga ditunjukkan lewat lonjakan jumlah penumpang di Bandara Blimbingsari Banyuwangi yang mencapai 1.308 persen dari hanya 7.826 penumpang (2011) menjadi 110.234 penumpang (2015).