Laporan Wartawan Tribun Bali, Sara Vanessa Bona
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Lukas Ende terus memejamkan matanya saat ditangani oleh tim medis di IGD RSUP Sanglah, Minggu (10/7/2016).
Ia juga memilih untuk tidur dan tak banyak bicara usai mendapat pengobatan.
Seluruh wajahnya tampak membengkak dan pipi kanannya robek akibat dikeroyok teman-temannya.
Peristiwa itu berawal sekitar pukul 08.00 WITA, ia didatangi tujuh temannya di kosannya di Jalan Ceningan Sari Gang Melati Denpasar.
Seorang dari mereka sempat menghubunginya via sms dan mengatakan ingin mengajaknya minum kopi.
Sesampai di kos Lukas, ketujuh orang yang terdiri dari enam pria dan satu wanita itu langsung memukul teknisi kapal di Pelabuhan Benoa tersebut.
Lukas tak mampu memberi perlawanan dan membiarkan saja dirinya dipukuli.
Yohana Tari (23), teman Lukas, yang tinggal di dekat kos Lukas juga melihat bagaimana peristiwa itu terjadi.
Ketika melihat Lukas dipukuli, Yohana yang sedang bersiap ke gereja langsung berlari menghampiri mereka.
Ia sempat melerai dan memeluk Lukas agar berhenti dipukuli dan mengancam akan melaporkan tujuh orang tersebut ke polisi.
"Mereka juga sempat mau menusuk Lukas, begitu saya bilang mau lapor polisi, mereka langsung lari," ujarnya yang terlihat kesal saat menceritakan kejadian tersebut.
Yohana tidak tahu apa alasan Lukas dikeroyok karena Lukas bukan orang yang suka menimbulkan masalah.
Lukas juga merupakan teman baik saudaranya sehingga Yohana tahu betul bagaimana pergaulan Lukas selama ini.
Teman Lukas,Olia, yang sedang bekerja di kawasan Sesetan terkejut saat mendapat telepon dari Lukas yang mengatakan dirinya habis dikeroyok.
Ia lalu membawa Lukas menuju RS Sanglah untuk mendapatkan perawatan atas luka-lukanya.(*)